Tak sampai di situ, Vera juga menambahkan, selain peran sekolah, pengembangan karakter dan kemampuan cerdas budaya pada anak sebaiknya juga dilakukan di keluarga atau rumah.
Bahkan menurutnya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih kecakapan tersebut.
"Mulailah dengan memperkenalkan budaya sendiri kepada anak, setelah itu mengajak anak melihat atau memperhatikan budaya lain yang ada. Ajarkan anak untuk berempati terhadap budaya lain yang mungkin berbeda dengan budaya sendiri," terangnya.
"Para orangtua juga bisa melibatkan anak dalam perilaku atau gestur yang menghargai budaya lain, atau bisa juga dengan memperkenalkan bahasa baru," lanjutnya.
Dengan tujuan utama meningkatkan kecerdasan budaya dan kompetensi bahasa di peserta didik, Sampoerna Academy menggelar perayaan Lunar New Year (Tahun Baru Imlek) tahun ini di semua lokasi sekolah dengan tetap menerapkan pendekatan STEAM.
Sebagai sorotan utama, Sampoerna Academy Grand Pakuwon akan membawakan tema 'China Through The Ages'.
Sementara itu, Sampoerna Academy Medan Citra hadir dengan tema 'The Twelve Zodiac Signs Make The Spring Festival'.
Untuk memeriahkan festival budaya ini, para peserta didik akan mempersembahkan performa musikal, tarian, hingga pertunjukan wushu.
Tak lupa juga ada Temple Fair atau Cultural Workshop, serta Bazaar.
Sebagai penutup, Adelina mewakili Sampoerna Academy mengharapkan setiap pembelajarannya memberikan manfaat bagi peserta didik di masa depan.
"Melalui perayaan Lunar New Year tahun ini, para murid dapat mengembangkan kecerdasan budaya dan kompetensi bahasa sehingga kelak mereka bisa menjadi calon pemimpin yang memiliki keterampilan interpersonal yang baik, karakter yang cakap, penuh toleransi, inklusif, dan tentunya mampu beradaptasi dalam menghadapi persaingan global," tutupnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR