Nakita.id - Kasus KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga antara Ferry Irawan dan Venna melinda masih jadi sorotan.
Kini, kasus tersebut memasuki babak baru usai Ferry Irawan ditetapkan sebagai tersangka.
Ferry sendiri juga harus mendekam di penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya pada sang istri.
Setelah sepekan berlalu, keluarga Ferry Irawan pun buka suara.
Mereka mengaku kecewa dan sedih dengan kondisi yang dialami oleh aktor 45 tahun tersebut.
Apalagi, adik Ferry Irawan, Maya, mengurai rasa kesal usai keluarganya ikut jadi bulan-bulanan warganet.
Menurut Maya, kasus KDRT itu hanya melibatkan kakaknya saja bukan keluarganya.
Ia berujar kalau sang ibu yang sudah berumur 76 tahun juga menerima ujaran kebencian.
Usia mendapatkan kabar Ferry Irawan terjerat kasus KDRT, sang ibunda menangis.
Bahkan kini dikabarkan kalau kondisi kesehatannya terganggu.
Ya, ibunda Ferry dikatakan mengalami pecah pembuluh darah.
Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Ferry Irawan, Sunan Kalijaga.
"Akibat opini publik yang digiring oleh pihak sana (Venna Melinda) dan diteruskan oleh masyarakat itu berdampak," kata Sunan Kalijaga, saat menggelar konferensi pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (19/1).
"Ibu kandung dari Mas Ferry itu mengalami pecah pembuluh darahnya di mata," sambungnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Maya, adik kandung paling bungsu Ferry yang hadir di kesempatan yang sama.
"(Mata kanan pecah) tapi yang kiri sudah mulai agak pecah juga di situ," tutur Maya.
Tak dimungkiri, sang ibunda juga sangat terkejut dan shock dengan berita yang ramai beredar di media dan media sosial.
"Gimana pun seorang ibu mendengar berita tersebut seperti ditimpa sesuatu yang besar," jelas Maya.
Terlebih, setelah pihak keluarga mengetahui kabar tak menyenangkan itu, pihak Venna seakan menutup diri dan sulit untuk dihubungi.
"Ibu saya mencoba berkomunikasi, namun tidak diangkat oleh pihak yang merasa jadi korban.
Dari situ, berita makin banyak bermunculan, tak hanya ibu saya, saya pun mencoba berkomunikasi dengan yang katanya itu korban," katanya.
Alhasil, Maya hanya bisa menenangkan sang ibunda tanpa tahu kejadian sebenarnya seperti apa menurut kedua belah pihak.
Di sisi lain, Sunan yang dipercaya mendengarkan curhatan suami Venna itu meminta agar masyarakat berhenti memberikan opini miring pada Ferry.
"Opini publik yang dibangun pihak-pihak tertentu sangat merugikan pihak keluarga besar Mas Ferry Irawan."
"Kita tidak boleh menghakimi, men-judge, sebelum ada keputusan hukum," tukasnya.
Elma Theana Benarkan Ibu Ferry Irawan Alami Pecah Pembuluh Darah
Mendapati anaknya ditetapkan sebagai tersangka KDRT dan resmi ditahan, sang ibu disebut terus menangis.
Kabar itu diketahui dari sahabat Ferry Irawan, Elma Theana.
Menurut Elma, ibu Ferry mengalami pecah pembuluh darah di mata karena banyak menangis.
"Aku dan keluarga F (Ferry) sangat dekat, walaupun F gak ada kontak dengan aku selama bahagia sama V," tulis Elma mengawali unggahannya di Instagram, Sabtu (15/1/2023) lalu.
Kendati tak lagi berkontak, Elma masih menjalin hubungan baik.
“Aku tetep berhubungan baik dengan keluarga mereka, aku deket sama mami F, sampe mami F pecah pembuluh darah di matanya karena nangis terus,” terang Elma.
Dalam postingan tersebut, Elma juga mengaku sudah menanyakan Ferry terkait alasan melakukan KDRT pada Venna.
"Saya langsung tanya sama F, kenapa kamu melakukan KDRT sama V?” tulis Elma lagi.
Namun, Ferry berkilah dan menyebut dirinya bukan orang jahat.
“F langsung menjelaskan ke saya ‘Mak aku bukan orang jahat Mak, bukan seperti itu kejadian sebenarnya’, terus aku bilang semua udah ada buktinya, ada foto V berdarah-darah kok bisa begitu?" tandas Elma.
Ferry merasa saat ini tak ada yang akan mempercayai kata-katanya.
"F cuma bilang maaf aku masih belum banyak cerita, karena gak ada orang yang bisa percaya sama aku,” beber Elma menirukan ucapan Ferry.
(Artikel ini di olah dari lama Nova dengan judul: Pembuluh Darah Ibunda Ferry Irawan Pecah Pasca Sang Putra Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan KDRT dan Tribun Seleb dengan judul: Beda Versi Cerita Ferry Irawan soal KDRT, Akui Hanya Menenangkan: Mencoba Memeluk dalam Posisi Tidur)