Menjelang Hari Gizi Nasional, Ahli Gizi Sarankan Mulai Pola Hidup Sehat dengan Pemberian Nutrisi yang Cukup

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 24 Januari 2023 | 08:30 WIB
Hari Gizi Nasional 2023, pentingnya memberikan gizi untuk mencegah stunting (Nakita.id/Adel)

Nakita.id - Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari setiap tahunnya.

Pada tahun 2023 ini, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan tema dan logonya.

Tema Hari Gizi Nasional 2023 adalah 'Protein Hewani Cegah Stunting'.

Dikutip dari laman Kemenkes, Indonesia dikatakan masih memiliki banyak permasalahan mengenai gizi.

Terutama tidak seimbangnya gizi yang menyebabkan terjadinya stunting.

Tidak cuma itu, kelebihan gizi juga menjadi masalah lantara bisa memicu obesitas.

Menurut data, prevalensi stunting sebesar 24,4%.

Angka ini masih sangat jauh dari prevalensi yang ditargetkan yakni sekitar 14%.

Sementara data balita obesitas dalam Riskedas 2018, prevelensi obesitas balita menunjukkan 3,8%.

Dan untuk obesitas 18 ke atas sebesar 21,8%,

Ahli gizi meyarankan beberapa cara yang harus Moms lakukan untuk mencegah stunting anak.

Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2023, Cegah Stunting Sejak Dini dengan Perbanyak Konsumsi Protein Hewani

Masih melansir dari laman yang sama, Prof Dr. Hardiansyah, Guru Besar Ilmu Fizi FEMA IPB memberikan penjelasan.

Pertama, stunting dan obesitas bisa menyebabkan masalah jangka pendek dan jangka panjang

Kedua masalah gizi ini harus ditangai dengan seksama karena dapat berpengaruh pada generasi penerus bangsa.

Anak yang mengalami stunting bisa mengalami perkembangan intelektual yang terhambat.

Selain itu, anak dengan stunting akan lebih tinggi risiko obesitas, diabetes, stroke dan jantung.

Yang bsia dilakukan sebagai pencegahan adalah penerapan gizi seimbang, membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, mempertahankan berat badan normal dan melakukan aktivitas semua kelompok umur.

Prof. Hardiansyah mengatakan kalau pemerian gizi bisa dimulai sebelum dan saat hamil.

Calon ibu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan saat hamil untuk mencegah stunting.

Jangan sampai ibu hamil memiliki berat badan yang tidak mencukupi.

''Sederhananya bagi awam adalah bertambahnya usia kehamilan harus diiringi dengan bertambahnya berat badan," kata Prof. Hardiansyah.

"Saat bayi lahir ketika bertambah umur harus bertambah berat badan. Itu ciri sederhana."

Baca Juga: Sambut Hari Gizi Nasional, Orangtua Perlu Tahu Manfaat ASI untuk Anak

"Kalau mengalami berat badan yang stagnan tidak bertambah maka pertambahan panjang atau tinggi badan bayi akan mengalami gangguan."

"Jadi sebelum mengalami gangguan maka cegahlah gangguan tersebut,'' jelasnya.

Ketika bayi lahir, ibu harus memerhatikan berat badan minimal dan panjang badan minimal anak.

Berat badan minimal adalah 2,5 kg dan panjang badan di atas 47 cm.

"Seorang ibu juga wajib memberikan ASI eksklusif yaitu diberikan sampai 6 bulan, kalau tidak diberikan ASI eksklusif dan anak pernah diare berkali-kali itu sudah pertanda akan terjadi gangguan stunting kalau tidak segera diatasi," paparnya.

Ia juga menyampaikan kalau pemberian susu, telur, ikan dan pangan hewani sangat penting untuk mencegah stunting.

''Berikan ASI dan MP ASI yang cukup dengan baik, ASI eksklusif sampai 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI 6 sampai 23 bulan, berikan MP ASI yang cukup dan baik pada usia 6 sampai 23 bulan."

"Jaga kesehatan bayi dan anak melalui imunisasi, kebersihan, stimulasi, kebiasaan baik makan sayur, buah, lauk pauk, dan protein tinggi,'' tukasnya.

Baca Juga: Hari Gizi Nasional 2023, Pentingnya Konsumsi Protein Hewani untuk Cegah Stunting