'Pantas Lemot dan Gak Konsen!' Keseringan Nonton Film Dewasa Ternyata Bikin Otak Jadi Bodoh, Ahli : 'Senang Berperilaku Kasar dan Sulit Ambil Keputusan'

By Saeful Imam, Selasa, 24 Januari 2023 | 11:44 WIB
Ternyata ini dampak buruk film dewasa pada otak yang sangat berbahaya ()

Nakita.id - Jauh dari yang kita kira, dampak film dewasa ternyata sangat merusak otak.

Bahkan, otak dikabarkan akan menyusut dan menimbulkan berbagai gangguan tambahan akibat menonton film syur. 

Apalagi bila yang menonton film itu belum berusia dewasa, dampak yang ditimbulkan akan lebih merusak lagi. 

Inilah yang diungkapkan oleh dr GM Silvie Utomo, M.Sc, SpMK. yang kerap membahas seputar permasalah seksual di kanal youtube dr24.

Dampak Merusak Film Syur pada Otak 

Menurut dokter Silvie, IQ bisa turun gara-gara keranjingan nonton film dewasa.

Semua itu diungkapkan oleh dr Adre Mayza, Sp.K (K).

"Otak selalu berkembang sesuai dengan usia. 

Ketika masih bayi dan anak-anak, otak berfungsi secara primitif sehingga manusia menggunakan naluri alamiahnya," ungkapnya. 

Ketika beranjak remaja, otak bagian belakang yang berfungsi sebagai menerima informasi tanpa melalui proses penyaringan. 

Ini berbeda ketika seseorang memasuki usia dewasa, dimana otak bagian depan berfungsi lebih optimal.

"Saat dewasa, otak bagian depanlah yang berfungsi, sehingga informasi yang diterima akan dianalisa dan disaring oleh Pre Frontal Cortex," tuturnya.

Baca Juga: Durasi Bercinta Bertambah Dua Kali Lipat, Pria ini Bagikan Rahasia Organ Intim Lebih Keras dan Besar dengan Modal Karet Gelang, Begini Caranya

Karena itu, kelompok usia remaja menjadi usia yang paling rentan mengalami kerusakan otak akibat paparan film biru. 

"Apabila seorang remaja sering menerima informasi dan paparan video syur, maka hanya bagian otak bagian belakang saja yang terus menerus digunakan. 

Namun, karena remaja belum bisa melampiaskannya dan tidak mendapatkan aktivitas lain dari otak selain menerima informasi saja.

Akibatnya, bagian otak lain menjadi kurang aktif, padahal otak bagian lain seperti bagian depan, sebaiknya diasah sejak remaja."

Semua itu akan berpengaruh pada kecerdasan seseorang secara umum.

"Fungsi kognitif dan kecerdasan pun ikut terpengaruh.  

Hal inilah yang membuat IQ seseorang akan menurun," sambungnya lagi.

Untuk itu, dokter Silvi pun menyarankan agar para remaja tidak menonton film dewasa demi mencegah berbagai dampak buruk terjadi. 

"Lebih baik manfaatkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman, atau ikut komunitas yang bermanfaat, agar kecerdasan semakin terasah," tuturnya. 

ANEKA DAMPAK BURUK FILM DEWASA

Berikut beberapa dampak buruk film dewasa, untuk usia berapa pun.

Pakar neuroscience asal Amerika Serikat Donald L. Hilton, menjelaskan kerusakan otak yang akan diakibatkan oleh keranjingan film dewasa. 

Baca Juga: BERITA POPULER: Resep Kuat Tahan Lama dengan Ramuan Herbal Alami hingga Tips Memilih Mesin Cuci yang Berkualitas agar Tidak Cepat Rusak

Dr Hilton saat ini masuk daftar Doktor terbaik di Amerika dan menjabat sebagai profesor rekanan klinis di Departemen Neurologi di UT Medical School.

Ia lulus summa cum laude dengan gelar sarjana biologi dari Lamar University dan cum laude dengan gelar kedokteran dari UT (University of Texas).

Nah, kerusakan otak akibat kecanduan film biru bahkan lebih berat dibanding dengan kecanduan lainnya, bahkan kecanduan obat-obatan.

Tidak seperti adiksi lainnya, kecanduan konten dewasa tidak hanya memengaruhi fungsi luhur otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, serta diikuti dengan perilaku seksual.

Apabila gangguan perilaku dan kemampuan intelegensia itu meluas, bukan tidak mungkin akhirnya akan memperburuk kemampuan, kesehatan fisik, mental, dan sosial orang yang kecanduan film syur.

Beberapa gangguan yang perlu diwaspadai akibat film biru:

1. Otak tidak dapat berfungsi optimal karena jalur komunikasinya terhambat.

2. Perhatian, fokus, pergerakan, dan pengambilan keputusan akan terganggu. 

3. Bisa berperilaku kasar. Sebab, pecandu film dewasa cenderung akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual semata sehingga harga diri pasangananya dianggap rendah dan berhak melakukan apapun

Baca Juga: Kiat Memilih Obat Sirup yang Aman untuk Anak, Begini Kata Ahli