Pahami Tanda-tanda Melahirkan Usia Kandungan 7 Bulan, Jangan Panik Dulu Moms!

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 24 Januari 2023 | 16:30 WIB
Tanda-tanda melahirkan usia kandungan 7 bulan (Dragana_gordic)

Nakita.id - Kenali tanda-tanda melahirkan usia kandungan 7 bulan yang perlu Moms ketahui.

Melahirkan di usia kandungan 7 bulan disebut juga sebagai kelahiran prematur.

Kondisi ini terjadi ketika kontraksi menyebabkan pembukaan serviks pada usia kandungan 20-37 minggu.

Semakin awal kelahirkan prematur terjadi, maka semakin besar pula risiko gangguan kesehatan pada bayi.

Ini karena bayi prematur membutuhkan lebih banyak perawatan.

Penyebab kelahiran prematur masih belum diketahui secara jelas.

Tanda-tanda Melahirkan Usia Kandungan 7 Bulan

Melansir dari Mayo Clinic berikut tanda kelahiran prematur:

1. Kram perut ringan, dengan atau tanpa diare

2. Perubahan jenis keputihan seperti berair, berdarah, atau berlendir

3. Peningkatan jumlah keputihan

4. Tekanan panggul atau perut bagian bawah

Baca Juga: Perlukah Memakai Gurita Atau Stagen Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya

5. Sakit punggung konstan, rendah, tumpul

6. Kontraksi atau kontraksi rahim yang teratur atau sering, seringkali tanpa rasa sakit

7. Selaput pecah, di mana air pecah dengan semburan atau tetesan cairan

Segera hubungi dokter jika Moms mengalami:

- pendarahan

- bayi tidak bergerak aktif seperti biasa

- ketubah yang pecah berbau atau berwarna

Jika Moms mengalami satu jenis tanda atau beberapa tanda kelahiran prematur ini jangan panik.

Moms dianjurkan untuk segera mencari bantuan pada bidan atau dokter kandungan.

Dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan panggul dan USG transvaginal.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah serviks menjadi lebih tipis atau terbuka untuk melahirkan.

Baca Juga: Jangan Panik Moms, Ikuti Cara Ini untuk Mengembalikan Perut Setelah Melahirkan

Sebagai informasi, banyak faktor, termasuk faktor medis, psikososial, dan biologis, bisa mnejaid penyebab kelahiran prematur.

Faktor-faktor yang menempatkan seseorang pada risiko tinggi meliputi:

1. Pernah mengalami persalinan prematur

2. Hamil anak kembar, kembar tiga, atau lebih

3. Kehamilan akibat teknologi reproduksi berbantuan, termasuk fertilisasi in vitro

4. Infeksi, termasuk infeksi vagina, saluran kemih, dan infeksi menular seksual tertentu

5. Tekanan darah tinggi

6. Kelainan perkembangan tertentu pada janin

7. Plasenta previa, di mana plasenta tumbuh di bagian terendah rahim dan menutupi seluruh atau sebagian dari pembukaan serviks

8. Diabetes, termasuk diabetes gestasional

9. Masalah pembekuan darah

Baca Juga: Moms Perlu Tahu Tanda Melahirkan Pembukaan Ketiga, Apa yang Dirasakan Bumil?