Hari Kusta Sedunia 2023, Pahami Penularan Penyakit Kusta yang Sering Disepelakan

By Syifa Amalia, Rabu, 25 Januari 2023 | 15:11 WIB
Mengenal cara penularan penyakit kusta yang kerap tidak disadari. (Nakita/ Alvioni)

Nakita.id – Peringatan Hari Kusta Sedunia atau World Leprosy Day jatuh pada Minggu terakhir bulan Januari.

Setiap tahunnya tidak selalu diperingati pada tanggal yang sama, Moms.

Kali ini pada tahun 2023 salah satu momentum penting dalam dunia kesehatan tersebut jatuh pada 29 Januari.

Dengan adanya peringatan ini memiliki tujuan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit kusta.

Kondisi ini mendapatkan banyak perhatian karena tidak hanya menimbulkan masalah dari segi medis tetapi juga meluas hingga masalah sosial.

Orang-orang seringkali memiliki pandangan tertentu dan diskriminasi terhadap penderita kusta.

Supaya dapat terhindar dari risiko penyakit ini, ketahui bagaimana cara penularannya.

Cara Penularan Penyakit Kusta

Kusta juga dikenal dengan nama Penyakit Hansen.

Termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae.

Mereka terutama menyerang kulit, saraf tepi, mukosa saluran pernapasan bagian atas, dan mata.

Orang yang sehat dapat tertular kusta setelah melakukan kontak dekat dalam waktu yang cukup lama dengan penderita.

Baca Juga: Menjelang Hari Kusta Sedunia 2023, Ketahui Fakta Penyebab Penyakit Kusta Bisa Terjadi

Dilansir dari The Leprosy Mission International, berikut ini adalah beberapa cara penularan kusta.

1. Melalui droplet

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa kusta tertular melalui tetesan uap air yang melewati udara dari orang yang menularkan penyakit kusta.

Misalnya menyebar ketika penderita batuk atau bersin.

Ketika orang sehat berulang kali menghirup tetesan yang terinfeksi, ini dapat menyebarkan penyakit.

2. Kontak dekat dengan penderita 

Penyakit kusta adalah penyakit menular ringan.

Ini berarti sangat jarang tertular penyakit setelah pertemuan singkat dengan orang yang menular.

Orang paling berisiko terkena kusta jika mereka menghabiskan waktu lama dengan orang yang menularkan dalam ruang terbatas.

Misalnya, jika mereka menghabiskan waktu lama di ruangan kecil bersama orang tersebut.

Sementara meskipun seseorang tinggal bersama orang yang terkena kusta, risiko tertular penyakit cukup rendah.

Oleh karena itu, bagi siapapun yang khawatir terinfeksi karena mereka tinggal di lingkungan dengan kasus kusta.

Hal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan tanda dan gejala penyakit, dan kemudian dapatkan pengobatan.

Baca Juga: Menjelang Hari Gizi Nasional, Ahli Gizi Sarankan Mulai Pola Hidup Sehat dengan Pemberian Nutrisi yang Cukup

Dibutuhkan banyak paparan untuk dapat terinfeksi kusta.

Jika seseorang menderita kusta, satu jabat tangan atau beberapa jam duduk di sebelah orang itu tidak akan menyebarkan penyakit.

Mereka harus sering berjabat tangan atau duduk di sebelah orang itu untuk bisa terkena kusta.

Ketika Moms terinfeksi penyakit kusta, akan muncul beberapa gejala.

Tanda dan Gejala Penyakit Kusta

Bakteri penyebab kusta berkembang biak dengan sangat lambat. Bahkan mungkin melihat tanda-tanda pertama dalam tiga sampai empat tahun.

Karena butuh waktu lama untuk melihat tanda-tandanya, sulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan tanda dan gejala awal, yang meliputi:

- Ruam (atau bintik-bintik) yang terlihat merah atau merah muda

- Bengkak di bawah kulit

- Bercak kulit yang terlihat lebih terang (atau lebih gelap), kering atau bersisik

- Mati rasa di jari tangan atau kaki

- Mata menjadi sangat sensitif terhadap cahaya

Baca Juga: Sambut Hari Gizi Nasional 25 Januari, Makanan Apa Saja yang Kaya Nutrisi untuk Ibu Menyusui?