Hari Kusta Sedunia 2023, Ketahui Perbedaan Kusta Kering dan Kusta Basah

By Syifa Amalia, Kamis, 26 Januari 2023 | 20:30 WIB
Perbedaan antara kusta kering dan kusta basah dari gejala-gejala yang muncul. (Nakita.id/Alvioni)

Nakita.id – Setiap minggu terakhir di bulan Januari selalu diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia.

Pada tahun ini, peringatan tersebut jatuh pada tanggal 29 Januari 2023 mendatang.

Momentum yang dikenal juga sebagai World Leprosy Day ini penting terutama bagi dunia kesehatan.

Dengan adanya hal tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kusta.

Apalagi, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini dapat menular tapi dengan masa inkubasi lama.

Dilansir dari Family Doctor, kebanyakan orang yang menderita kusta tidak mengalami gejala setidaknya selama satu tahun setelah terinfeksi oleh bakteri tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, dibutuhkan lima hingga tujuh tahun untuk gejala berkembang.

Dengan menambah wawasan mengenai kusta, Moms dapat waspada dan berhati-hati supaya tidak mudah terinfeksi.

Apa itu Penyakit Kusta?

Penyakit kusta merupakan kondisi mempengaruhi kulit dan saraf tangan dan kaki serta mata dan lapisan hidung.

Jika tidak diobati, kusta dapat menyebabkan kelainan bentuk tangan dan kaki, kebutaan, hingga gagal ginjal.

Kusta merusak saraf dan otot. Ini dapat menyebabkan luka, lesi, benjolan, dan benjolan muncul di kulit.

Baca Juga: Hari Kusta Sedunia 2023, Pahami Penularan Penyakit Kusta yang Sering Disepelakan

Penyakit kusta sendiri memiliki dua tipe, yaitu kusta kering (Pausi Basiler) dan kusta basah (Multi Basiler).

Simak bagaimana perbedaan dari kedua tipe penyakit ini.

Perbedaan Kusta Kering dan Kusta Basah

Kusta kering memiliki gejala gejala seperti bercak mati rasa dari satu hingga lima titik dan kerusakan syaraf tepi yang hanya 1 syaraf.

Jika diperiksa di laboratorium, kuman penyebab kusta kering tidak dapat ditemukan.

Namun berbeda dengan kusta basah yang memiliki gejala, yaitu bercak mati rasa yang jumlahnya lebih dari lima titik.

Kerusakan syarat tepi yang terjadi lebih dari satu syaraf.

Ketika dilakukan pemeriksaan laboratorium, hasilnya ditemukan kuman M. Leprae.

Pada umumnya penderita kusta tidak merasa terganggu dengan gejala awal, yaitu bercak putih menyerupai panu.

Selain itu, beberapa bercak putih di tubuh yang mati rasa juga tidak akan disadari, bahkan rasa gatal atau pun sakit juga tidak terasa.

Untuk dapat memahami berbedaaan, keduanya berikut ini adalah perbedaan gejala dari dua tipe kusta tersebut.

Kusta Kering 

- Timbul bercak keputihan seperti panu.

Baca Juga: Menjelang Hari Kusta Sedunia 2023, Ketahui Fakta Penyebab Penyakit Kusta Bisa Terjadi

- Permukaan bercak kering, kasar, tidak berkeringat dan mati rasa.

- Kerusakan saraf tepi pada 1 tempat.

- Bercak timbul pada 1-5 tempat.

- Hasil pemeriksaan bakteriologis negatif.

- Kusta tidak menular

Kusta Basah 

- Timbul bercak putih kemerahan menyerupai kadas.

- Terjadi penebalan dan pembengkakan pada bercak.

- Terdapat banyak kerusakan saraf tepi.

- Bercak timbul pada lebih dari 5 tempat.

- Hasil pemeriksaan bakteriologis positif.

- Kusta sangat mudah menular.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Penyakit Kulit Herpes Zoster Mulai Tahap Akan Sembuh