Kunci Jawaban Kegiatan 7 Halaman 72 Nomor 2, Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Kirana Riyantika, Sabtu, 28 Januari 2023 | 08:00 WIB
Penjelasan lengkap kunci jawaban halaman 72 nomor 2 Kegiatan 3, Bahasa Indonesia SMA kelas XI kurikulum merdeka (Pixabay/NWimagesbySabrinaEickhoff)

Nakita.id - Di mata pelajaran Bahasa Indonesia SMA kelas XI kurikulum merdeka, peserta didik diminta memahami unsur intrinsik cerpen.

Unsur intrinsik cerpen diantaranya tema, tokoh, latar belakang, gaya bahasa, sudut pandang, dan sebagainya.

Kali ini, peserta didik diminta membaca cerpen berjudul 'Tukang Cukur' karya Budi Darma.

Pada soal nomor 2, peserta didik diminta menelaah unsur intrinsik cerpen tersebut.

Melansir buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK kelas XI, berikut ulasannya:

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsurunsur intrinsik yang ada dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karyaBudi Darma.

a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran­pikiran pokok dari cerpen tersebut. Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!

Jawaban: Tema utama dari cerpen “Tukang Cukur” adalah tentang manusia yang oportunis karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang sedang menang. Pertama, dia bergabung PKI kemudian mengkhianatinya karena PKI kalah melawan TNI (pasukanSiliwangi).

Kedua, dia bergabung dengan TNI (pasukan Siliwangi) walau kemudian TNI mengetahui keculasannya. Ketiga, dia bergabung dengan Belanda menjadi pasukan KNIL ketika Belanda berhasil menguasai Yogyakarta. Terakhir, dia menjadi pasukan NII dan mati terbunuh di bekas pabrik rokok.

Tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur” adalah penggambaran kemiskinan pada zaman itu. Hal ini seperti tokoh Gito yang makan seadanya dengan pakaian yang tidak pantas dipakai.

b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus­ menerus atau paling sering diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah cerita. Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh tambahan!

Baca Juga: Kunci Jawaban Kegiatan 3 Halaman 72 Bab 3 Bahasa Indonesia SMA kelas XI Kurikulum Merdeka

Jawaban: Yang menjadi tokoh utama adalah Tukang Cukur karena dia menjadi pusat perhatian dalam cerita dan banyak hal dalam hidupnya disorot. Tokoh tambahan yang muncul hanya sesekali, yaitu Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, Ruslan.

c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat­sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk. Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!

Jawaban: Penokohan cerpen “Tukang Cukur” dibagi menjadi 3, yaitu tokoh protagonis (Gito, ayah, dan ibunya). Mereka mewakili kebaikan karena tidak pernah berbuat jahat. Kedua adalah tokoh antagonis, yaitu tokoh yang mewakili kejahatan (Tukang Cukur yang berpindahpindah keberpihakan). Kemudian, tokoh campuran. Tokoh campuran merupakan penggambaran sikap tokoh yang memiliki sisi baik selain sisi buruk. Hal ini ada pada diri Ruslan yang terlihat ketika dia memberi pertolongan kepada keluarga Gito ketika perang datang tetapi pada akhir cerita justru Ruslan diketahui sebagai salah satu pemberontak.

d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti ‘aku’. Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”. Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur”!

Jawaban: Sudut pandang pencerita yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.

e. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita merupakan rangkaianrangkaian peristiwa rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat. Dalam cerita terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (orientasi), tahap kemunculan konflik (risingaction), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun (Antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution). Tunjukkan dan jelaskan kelima tahap alur yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan buktinya!

Jawaban: Tahap-tahap Alur yang digunakan ada lima tahap sebagai berikut.

- Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.

- Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.

- Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.

- Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.

Baca Juga: Lengkap Kunci Jawaban Kegiatan 1 Halaman 66 Bab 3, Bahasa Indonesia SMA Kelas XI Kurikulum Merdeka

- Tahap penyelesaian (resolution) yaitu terjadi ketika Gito mengetahui bahwa salah satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur.

f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra. Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan buktinya!

Jawaban: Latar yang digunakan meliputi latar waktu, tempat, dan suasana.

- Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: “Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus…”

- Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949.

- Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh kejutan. Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu September 1948–Desember 1949. Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan Tukang Cukur sulit diprediksi.

g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang mendukung jalan cerita. Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!

Jawaban: Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” ini sangat mewakili suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi. Hal ini terlihat pada kalimat: Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.

h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat. Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca?

Jawaban: Amanat yang terkandung dalam cerpen “Tukang Cukur” adalah jangan mempunyai sifat oportunis seperti Tukang Cukur.

Itulah dia kunci jawaban Kegiatan 3 halaman 72 nomor 2 mengenai unsur intrinsik cerpen Bahasa Indonesia SMA kelas XI kurikulum merdeka. Harap dipergunakan dengan bijak, semoga bermanfaat!

Baca Juga: Kunci Jawaban Analisis Cerpen 'Malaikat Juga Tahu' Bab 4, Bahasa Indonesia Kelas XI Kurikulum Merdeka

 kurikulu