Nakita.id - Baru-baru ini kembali marak akan tingginya kasus pernikahan dini dan kehamilan di usia muda yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur.
Hal ini dipicu oleh adanya permintaan dispensasi untuk pernikahan dini atau kawin anak yang ada di wilayah tersebut.
Ya, sampai saat ini pernikahan dini dan kehamilan di usia remaja di Indonesia masih cenderung tinggi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, menyoroti dampak negatifnya.
Melansir dari Kompas, menurutnya perkawinan anak merusak masa depan anak itu sendiri.
Pernikahan dan kehamilan di usia muda akan menggerus cita-cita bangsa untuk menciptakan sumber daya manusia unggul dan memiliki daya saing.
Tak hanya itu saja, Bintang juga melihat akan banyaknya kasus anak-anak yang terpaksa harus bekerja di usia muda untuk menghidupi keluarganya.
Mereka pun mendapatkan pekerjaan kasar dengan upah rendah karena minim pengetahuan dan pengalaman. Tingkat kemiskinan pun tak kunjung menurun.
Selain dampak tersebut, ada juga dampak kesehatan lainnya yang dialami oleh anak yang hamil di usia muda. Apa saja, ya?
Dampak pada Kesehatan Ibu dan Anak
Melansir dari Sehat Negeriku, ada sejumlah risiko yang akan muncul pada kesehatan sang ibu dan juga anak apabila mengalami kehamilan di usia muda. Di antaranya: