Bukan Hanya Nutrisi, Berikut Pentingnya Sanitasi Untuk Cegah Stunting

By Shinta Dwi Ayu, Selasa, 31 Januari 2023 | 14:22 WIB
Pentingnya sanitasi untuk cegah stunting. (Freepik)

Nakita.id - Ternyata begini pentingnya sanitasi untuk cegah stunting yang harus Moms ketahui.

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele.

Indonesia menjadi negara tertinggi ketiga di Asia Tenggara dengan angka kasus stunting paling banyak.

Berdasarkan data di tahun 2018 angka stunting di Indonesia mencapai 36,4% Moms.

Angka yang tidak sedikit tentunya dan perlu diperhatikan baik untuk Pemerintah, orangtua, dan masyarakat lainnya.

Stunting ini merupakan suatu kondisi dimana anak mengalami kekurangan gizi secara kronis.

Biasanya, kondisi stunting ditandai dengan gejala tinggi badan anak yang tidak meningkat sesuai dengan usianya.

Kondisi ini tidak bisa dianggap remah Moms.

Pasalnya, ketika mengalami stunting tumbuh kembang anak pun tidak akan berjalan optimal.

Selain pertumbuhan fisiknya yang akan terganggu, perkembangan otak anak juga ikut bermasalah.

Anak-anak yang mengalami stunting berisiko tinggi memiliki masalah kongnitif.

Baca Juga: Dokter Gizi Ini Jelaskan Hubungan Nutrisi dan Kecerdasan Otak Anak, Para Orangtua Wajib Baca untuk Cegah Stunting Sejak Dini

Nantinya, mereka akan kesulitan mengikuti berbagai pelajaran yang ada di sekolahnya.

Penyebab Stunting

Mungkin selama ini yang orang tahu, penyebab stunting adalah karena asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik.

Padahal ada banyak penyebab stunting lainnya, yang patut diwaspadai.

Di antaranya, penyakit infeksi dan kesehatan lingkungan yang tidak memadai.

Kesehatan lingkungan yang tidak memadai ini mencakup air dan juga sanitasi Moms.

Pentingnya Sanitasi Untuk Cegah Stunting

Menurut dr. Galih Linggar Astu. Sp.A, M.Sc dari Rumah Sakit Hermina Ciledug mengatakan, sanitasi yang buruk bisa sebabkan stunting.

Faktor sanitasi yang buruk ini meliputi beberapa hal Moms.

"Faktor sanitasi lingkungan yang buruk meliputi akses air bersih yang tidak memadai, penggunaan fasilitas jamban yang tidak sehat, perilaku higienis mencuci tangan yang buruk," tutur dr. Galih dalam acara Fb Live Refrenata yang diadakan oleh Nakita, Senin (23/1/2023).

Sanitasi lingkungan yang buruk tentu saja berisiko tingkatkan penyakit infeksi.

"Ini berdampak besar terhadap peningkatan penyakit infeksi seperti, diare, cacingan, disentri, kolera, dan lainnya," sambungnya.

Diare merupakan salah satu penyakit berbahaya yang tentu saja tidak boleh diabaikan Moms.

Baca Juga: Pentingnya Gizi Seimbang dalam Kehidupan Sehari-hari Bersama Nestlé Indonesia

Cara Melihat Sanitasi di Rumah Sehat atau Tidak

dr. Galih mengatakan, untuk melihat sanitasi di rumah sudah baik atau belum bisa dilihat dalam aturan yang sudah diterapkan oleh Kemenkes RI.

"Syarat rumah sehat sebenarnya, diatur oleh Kemenkes RI tentang persyaratan kesehatan rumahan, parameter yang akan dilihat ada 3 kelompok," ujarnya.

Syarat Rumah Sehat

1. Komponen Rumah

Komponen rumah ini meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela, fentilasi, pembuangan asap dapur, dan sebagainya.

Lihat apakah komponen tersebut posisinya sudah sesuai atau belum Moms.

Kemudian, lihat juga kebersihan dari setiap komponen rumah tersebut.

2. Sarana Sanitasi

Sarana Sanitasi meliputi air bersih syaratnya, tersedia saran air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter orang perhari, kualitas air, yang baik.

Air minum yang sehat adalah yang tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung mikroorganisme berbahaya. 

3. Total Padatan Terlarut

Untuk air minum maksimal 500 Bpm, sementara untuk air bersih 1000 Bpm.

Itu dia Moms, pentingnya sanitasi untuk cegah stunting.

Sehingga bukan hanya asupan nutrisi saja ya harus diperhatikan ya Moms.

Kondisi kebersihan rumah juga bisa dijadikan sebagai acuan untuk mencegah stunting pada anak.

Baca Juga: Stunting Bisa Menyerang Anak, Segera Atasi dengan Makanan Murah Meriah Ini