Bayi Tidak BAB dalam 1 Hari, Apa Penyebab dan Dampaknya?

By Syifa Amalia, Senin, 6 Februari 2023 | 15:50 WIB
Penyebab dan dampak bayi tidak BAB dalam 1 hari. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id – Saat bayi tidak buang air besar selama satu hari, Moms perlu tahu apa penyebab dan dampaknya.

Umumnya bayi mungkin akan buang air besar setelah setiap kali menyusu.

Pada bayi baru lahir biasanya dapat beberapa kali buang air besar dalami setiap hari.

Sehingga membuat Moms sering mengganti popoknya.

Hal ini karena sistem pencernaan mereka belum matang sehingga usus besar bayi akan dikosongkan setiap kali perut mereka penuh dengan matangan.

Namun setelah beberapa minggu, frekuensi BAB bayi semakin berkurang.

Meski demikian, seringkali orangtua khawatir ketika bayi tidak BAB dalam satu hari.

Kira-kira apa ya Moms penyebabnya?

Penyebab Bayi Tidak BAB 1 Hari

Bayi yang tidak BAB dalam sehari bisa disebabkan karena mengalami sembelit.

Meskipun adalah hal yang normal, kondisi ini dapat membuat tidak nyaman mereka.

Untuk bayi yang disusui, konstipasi jarang terjadi, tetapi kurang dari satu kotoran sehari di minggu-minggu awal bisa berarti bayi Moms yang disusui tidak cukup makan.

Baca Juga: Cara Melakukan Pijat Perineum untuk Anak Sembelit Atau Susah BAB, Catat Tekniknya!

Kemudian, sekitar 6 minggu hingga 3 bulan, angkanya bisa melambat menjadi satu hari atau bahkan satu setiap dua hingga tiga hari.

Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi tidak buang air besar.

1. Komposisi susu formula bubuk

Formula sering menyebabkan tinja bayi menjadi keras dan besar, terutama jika memiliki rasio bubuk dan air yang salah.

2. Perubahan pola makan dari ASI ke susu formula

Perubahan sederhana dari ASI ke susu formula dapat mengganggu sistem dan keteraturan pencernaan bayi.

Hal ini dapat menyebabkan bayi sembelit sehingga tidak buang air besar.

3. Alergi/intoleransi makanan

Bayi juga mungkin alergi atau tidak toleran terhadap protein susu dalam ASI atau susu formula.

Akibatnya bisa membuat bayi tidak BAB selama beberapa hari.

4. Kekurangan cairan/dehidrasi

Saat mengalami dehidrasi, tubuh bayi menyerap semua cairan yang mereka telan, menghasilkan feses yang keras dan kering.

5. Kelainan fisik

Kelainan fisik, seperti posisi rektum, sesak di sekitar anus, atau gangguan pada sistem usus bisa menjadi penyebab sembelit bayi baru lahir.

Penyakit atau kondisi medis

Meskipun jarang terjadi, kondisi medis yang mendasari, seperti hipotiroidisme, botulisme, atau penyakit Hirschsprung suatu kondisi yang terjadi selama perkembangan janin.

Kondisi tersebut memengaruhi fungsi usus besar dan membuat tinja sulit dikeluarkan,

Baca Juga: Cara Alami Mengatasi Bayi Susah BAB Sebelum Terlambat, Ibu Wajib Tahu

Dampak Bayi Tidak BAB 1 Hari

Dilansir dari Parents, frekuensi buang air besar cenderung melambat sekitar 6-8 minggu, baik bayi sedang menyusui atau susu formula.

Pada titik ini, biasanya tidak menjadi masalah jika bayi hanya buang air besar satu atau dua kali seminggu.

Meskipun demikian, jika bayi sudah lama tidak buang air besar, perhatikan suasana hatinya.

Apakah mereka cerita, tampak lebih rewel, kehilangan nafsu makan, dan memiliki konsistensi feses yang keras.

Jika iya, bayi bisa jadi mengalami konstipasti atau sembelit.

Tanda-tanda sembelit lainnya pada bayi baru lahir termasuk pendarahan ringan setelah buang air besar, penolakan makan, dan membuat wajah tegang saat buang air besar.

Apabila Moms khawatir akan kondisi anak yang tidak buang air besar, terdapat beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Bayi tidak buang air besar lebih dari tiga hari, kotoran keras atau lebih tebal.

Kotoran berwarna merah atau hitam yang bisa menandakan pendarahan.

Sementara, kotoran berwarna putih atau tanah liat yang bisa menjadi masalah hati.

Itu juga bisa menjadi sesuatu yang kurang serius seperti sakit perut atau obat tertentu yang dia minum.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Bayi yang Sulit BAB, Bisa Dilakukan di Rumah Masing-masing agar Pencernaannya Lebih Sehat dan Lancar