Kemenkes Sarankan Skrining Kanker Anak Sejak Dini, Ini Daftar Faskes yang Bisa Dikunjungi

By Shannon Leonette, Rabu, 15 Februari 2023 | 15:28 WIB
Berikut ini daftar faskes lengkap yang bisa dikunjungi untuk melakukan skrining kanker. Catat sekarang agar tidak terlewat! (Nakita.id)

Nakita.id - Sampai sekarang, kanker anak masih terus diperhatikan oleh banyak masyarakat di Indonesia.

Hal ini didasari pada sebuah data tahun 2020 yang dipublikasikan Globocan, dimana diestimasikan terdapat 11.156 kasus baru pada kanker anak usia 0-19 tahun di Indonesia.

Ditambah, risiko kematian kanker anak yang cukup besar, dengan angka kematiannya mencapai 40 persen.

Maka dari itu, Moms dan Dads benar-benar tidak bisa menyepelekan masalah ini.

Jika Moms dan Dads mencurigai adanya tanda-tanda kanker pada anak, segeralah bawa ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat untuk dilakukan skrining.

Mungkin sampai saat ini Moms dan Dads masih belum tahu faskes apa saja yang bisa dikunjungi.

Tanpa berlama-lama lagi, yuk cari tahu informasi selengkapnya dari Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes.

Daftar Faskes yang Menerima Layanan Skrining Kanker Anak

Saat ini, penemuan dini kanker pada anak sudah dapat dilakukan di seluruh faskes, Moms dan Dads.

Termasuk, puskesmas sebagai faskes tingkat I yang mudah diakses oleh banyak masyarakat Indonesia.

“Jadi, kegiatan pengenalan dan penemuan dini kanker pada anak ini sudah dapat dilakukan di puskesmas,” terang Eva saat diwawancarai Nakita, Kamis (9/2/2023).

“Selain di puskesmas, nanti kita harapkan dapat juga dilakukan di posyandu prima, kemudian di institusi pendidikan, kemudian juga di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) anak, kemudian panti sosial anak, dan lembaga kemasyarakatan atau lapas rumah tahanan anak,” lanjutnya menerangkan.

Baca Juga: Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Gejala Awal Kanker pada Anak Yuk Moms!

Mewakili Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Eva berharap agar kegiatan pengenalan serta penemuan dini (skrining) kanker pada anak ini bisa diperkuat kedepannya.

Tak sampai di situ. Saat ini, pembiayaan skrining kanker, termasuk kanker anak, sudah masuk dalam sistem pembiayaan BPJS Kesehatan.

Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes

“Jadi, jangan khawatir ya. Yang penting kami akan berusaha terutama dalam memberikan motivasi, kemudian edukasi bagi masyarakat yang tidak mampu untuk segera masuk ke BPJS,” kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI ini.

“Kan, masyarakat kita diharapkan merangkul Universal Health Coverage ya. Jadi, semuanya harus sudah masuk ke keanggotaan BPJS Kesehatan,” katanya berpesan.

Pentingnya Skrining Kanker Anak Sejak Dini

Eva menyampaikan bahwa deteksi dini kanker pada anak itu sangatlah penting.

“Kita tahu bahwa penemuan dini kasus kanker anak ini merupakan kunci keberhasilan penanggulangan kanker pada anak,” ujarnya.

“Kalau kita identifikasi lebih awal, kanker lebih cenderung merespon pengobatan lebih efektif dan menghasilkan kemungkinan bertahan hidup yang lebih besar. Jadi, penderitaannya lebih sedikit dan biaya jadi lebih murah,” lanjutnya.

Pada peringatan Hari Kanker Sedunia kemarin (2/2/2023), Kemenkes RI sudah meluncurkan buku untuk tenaga kesehatan agar bisa melakukan deteksi dini pada kanker anak.

“Jadi kami berharap, karena kita tahu bahwa sekarang sudah ada skrining 14 penyakit tidak menular yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan itu, mudah-mudahan teman-teman bisa melakukan (deteksi dini) sehingga bisa ditemukan lebih dini dan penanganannya lebih baik,” harap Eva.

Untuk informasi lebih lengkap, Moms dan Dads bisa mengunduh buku elektronik Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak terbitan terbaru dari Kemenkes RI di tautan ini.

Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Tanda-tanda Kanker Anak yang Masih Sering Disepelekan, Moms Wajib Tahu!

Cara Mendeteksi Kanker Anak Sejak Dini

Sesuai yang sudah disampaikan sebelumnya, deteksi dini kanker pada anak sangat penting dilakukan, Moms dan Dads.

dr. Dina Garniasih RD, Sp.A, M.Kes menyampaikan dengan jelas bagaimana orangtua bisa melakukannya.

dr. Dina Garniasih RD, Sp.A, M.Kes selaku dokter spesialis anak ahli hemato-onkologi di RSAB Harapan Kita.

“Nah, deteksi dini yang bisa dilakukan tentu kalau kita menemukan anak-anak kita ada gejala yang lain dari biasanya dan itu tidak kunjung reda,” kata dokter spesialis ahli hemato-onkologi ini saat diwawancarai Nakita pada Jumat (3/2/2023).

Misalnya, demam hilang timbul tanpa sebab yang pasti atau wajah terlihat pucat.

Gejala lainnya yang juga perlu Moms dan Dads waspadai adalah ketika kulitnya ternyata ada bintik-bintik merah atau lebam-lebam.

“Bahkan, ketika misalnya sedang membandingkan anak, ‘Kok ada benjolan di perutnya atau di lehernya’,” sebut dr. Dina yang saat ini berpraktik di RSAB Harapan Kita.

Itu tadi tanda-tanda yang harus Moms dan Dads waspadai semua.

Jika Moms dan Dads mencurigai gejala-gejala tersebut, dr. Dina berpesan untuk segera membawa anaknya ke dokter, terutama dokter konsultan kanker anak.

Selain itu, Moms dan Dads juga bisa mendeteksi dini kanker pada anak sejak masih dalam kandungan.

Satu-satunya cara yang bisa adalah melalui USG dan pemeriksaan darah saat hamil.

Baca Juga: Menguras Energi Fisik dan Mental, Ini 4 Peran Orangtua yang Bisa Dilakukan dalam Mendukung Pasien Kanker Anak Menjalankan Terapi

“Kemudian biasanya, kalau dari USG ada kecurigaan ke arah kelainan tertentu, nanti akan dilanjutkan pemeriksaan lanjutan. Apakah perlu dilakukan CT scan atau dilakukan MRI. Bahkan, saat ini sudah bisa dilakukan PET scan,” terang dr. Dina.

Dokter yang saat ini berpraktik di RSAB Harapan Kita ini menyampaikan, dengan pemeriksaan tersebut, nantinya para dokter bisa mendeteksi kanker pada bayi.

Gejala Kanker Anak yang Harus Orangtua Waspadai

Secara garis besar, gejala kanker pada anak sendiri dibagi menjadi dua berdasarkan jenisnya. Yaitu, kanker cair dan kanker padat.

“Nah, yang dikatakan kanker cair itu seperti leukemia. Selain leukemia, ada juga kanker padat atau tumor padat yang bisa (terjadi) di mana saja dan di seluruh tubuh. Bisa di hati, ginjal, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,” ungkapnya.

Leukemia sendiri biasanya menyerang ke sel darah putih, sehingga sistem pertahanan tubuh anak bisa terganggu dan mudah terserang infeksi.

“Selain itu, pada leukemia juga bisa ditemukan keluhan pucat, adanya pendarahan, bisa juga muncul benjolan-benjolan,” lanjut dr. Dina menerangkan.

Akan tetapi, untuk kanker padat sendiri tentu gejalanya akan berbeda-beda tergantung dimana letak tumor tersebut.

“Katakanlah tadi kanker di retina mata. Itu kalau di stadium awal atau dini, bisa seperti ada bercak putih di bola mata. Atau ada cat eye reflex, seperti mata kucing. Jadi kalau dia terkena sinar atau cahaya, dia akan bersinar matanya,” sebut dokter spesialis anak ini.

“Nah kemudian kalau kankernya di perut, misalnya kanker ginjal, kanker hati, atau kanker lain seperti germinoma, tentu keluhan yang timbul akan berkaitan dengan perutnya. Yang pasti akan teraba benjolan. Kemudian, anak juga akan begah, akan cepat kenyang, atau juga bisa disertai muntah-muntah,” lanjutnya menyebutkan.

Selain itu, lanjut dr. Dina, seringkali anak-anak penyandang kanker juga merasakan nyeri atau disebut sebagai cancer pain.

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms dan Dads.

Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ketahui Lagi Soal Leukemia yang Banyak Diidap Anak Indonesia