Perjuangan Surtauli Ompusunggu, Ibu Dody Afri Simajuntak, Melawan Bersama Kanker Anak yang Diderita Selama 1 Tahun

By Shannon Leonette, Kamis, 16 Februari 2023 | 17:12 WIB
Simak cerita lengkap perjuangan orangtua dan anak melawan kanker anak yang dideritanya di sini. (Nakita.id)

Nakita.id - Kanker anak menjadi suatu penyakit yang tak bisa orangtua sepelekan.

Berdasarkan publikasi Globocan tahun 2020, diestimasikan terdapat 11.156 kasus baru pada kanker anak usia 0-19 tahun di Indonesia.

Ditambah, risiko kematian kanker anak ini cukup besar, dengan angka kematiannya mencapai 40 persen.

Maka, jangan heran kalau seluruh orangtua dengan sang buah hati penyandang kanker bersama-sama berjuang melawan penyakit mematikan ini.

Salah satunya dilakukan oleh Surtauli Ompusunggu, ibu dari Dody Afri Simajuntak yang saat ini menderita kanker paru dan kanker tulang.

Penasaran dengan kisahnya? Simak selengkapnya berdasarkan wawancara eksklusif yang dilakukan tim Nakita pada Selasa (7/2/2023).

Ketika Pertama Tahu Anak Divonis Kanker

Awalnya, ketika tahu bahwa Dody divonis kanker, Ibu Surtauli awalnya mengira bahwa kankernya tidak akan separah itu.

“Tapi kok sampai jadi diamputasi begitu ya. Saya enggak percaya kalau anak saya itu harus diamputasi,” ucapnya.

“Dia (Dody) datang ke sini (Jakarta) sama abangnya satu bulan dulu, dibilang kabarnya ini nanti harus diamputasi. Tapi saya enggak percaya, ‘Kenapa harus diamputasi?’ Tapi nyatanya, saya datang dari Batam ke sini (Jakarta), kondisinya katanya sudah stadium keempat dan sudah sampai ke paru. Barulah saya datang ke Jakarta ini,” ceritanya.

Ibu Surtauli juga bercerita bahwa sebelum akhirnya diamputasi, Dody melakukan pengobatan selama kurang lebih empat bulan.

“Ya sudah, itu kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita cuma menjalankan kata dokter, kita pasrah,” tuturnya.

Baca Juga: Pengobatan Kanker Anak di Indonesia, Apakah Sudah Mencukupi?

Dibalik kondisi anaknya saat ini, Ibu Surtauli justru merasa sangat bersyukur masih bisa melihat anaknya hidup.

Surtauli Ompusunggu, ibu dari Dody Afri Simajuntak yang saat ini sedang melawan kanker paru dan kanker tulang.

“Masih bisa sama-sama makan, sama-sama tidur, sama-sama ketawa,” ucap Ibu Surtauli.

“Biarpun anakku diamputasi, aku masih tetap merasa bersyukur pada Tuhan karena masih bisa melihat anakku dengan sehat sampai sekarang,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.

Perjuangan Melawan Kanker Anak yang Diderita Dody

Berdasarkan cerita Ibu Surtauli, awalnya Dody sempat dibawa ke tukang urut dan sempat dibilang masuk angin.

Karena khawatir Dody tidak sembuh-sembuh, Ibu Surtauli akhirnya membawa putranya berobat ke rumah sakit di Batam.

“Sampai dua kali, dua rumah sakit sebelum dikasih rujukan sampai ke Jakarta ini,” ceritanya.

“Sampai saya pikir, ‘Separah apa memangnya sampai di sini (Jakarta) divonis kanker?’” lanjutnya.

Ibu Surtauli datang ke Jakarta demi menemani Dody berobat di Jakarta.

Tak lupa dirinya memasak dan memperhatikan makanan terus untuk putra tercintanya ini sampai cepat pulih dari kanker yang dideritanya.

“Datang ke Jakarta ini untuk berobat, aku harus pulang nanti dari sini. Pulang dengan anakku dengan sehat, enggak mau terjadi sesuatu atau pulang bawa kabar-kabar buruk. (Dody) harus sehat,” katanya hampir menangis terisak-isak.

Baca Juga: Agar Setara dengan Luar Negeri, Berikut Peran Kemenkes untuk Optimalisasi Pelayanan Kanker Anak di Seluruh Faskes Indonesia

Ibu Surtauli juga sempat bercerita, banyak orang yang menyarankannya untuk berobat ke Penang, Malaysia, karena Batam dekat dengan kota tersebut.

Akan tetapi, dirinya mengurungkan niat berobat ke sana karena masalah biaya.

“Tapi aku mikir kalau kanker yang kulihat itu, Rumah Sakit Kanker Dharmais gitu, anak hampir setiap hari ada yang meninggal,” ungkap Ibu Surtauli.

“Kanker itu kan segitu ganasnya. Jadi, ya sudahlah biarpun (Dody) diamputasi, kalau kaki bisanya pakai tongkat atau kaki palsu ini, yang penting anakku bisa selamat,” lanjutnya.

Tak sampai di situ. Ibu Surtauli juga bercerita bahwa dirinya terus menjaga anak semata wayangnya ini.

Termasuk, saat menemaninya di rumah sakit untuk kemoterapi maupun saat kesakitan pasca kemoterapi.

Kan kemoterapi itu bikin muntah mual, jadi lemas badannya. Ya, kita berusaha bagaimana kalau muntah biar jangan kosong perutnya. Langsung kukasih minum susu baru dimuntahkan lagi, dimuntahkan lagi. Kukasih minum susu biar jangan kosong perutnya,” kata Ibu Surtauli.

“Kadang katanya enggak selera makan. Jadi aku tanya mau makan apa, ya sudah kadang enggak selera dari rumah sakit, beli di luar pun enggak apa-apa,” lanjutnya.

Dody di Mata Ibu Surtauli

Berdasarkan cerita Ibu Surtauli, Dody sendiri merupakan seorang anak dengan kepribadian yang lebih menyenangkan ketimbang dirinya.

“Padahal, aku lihat kan kondisinya kaya gitu. ‘Aduh, anakku ini kok bisa cacat,’ itu yang aku pikir. Kalau aku lihat anak-anak yang lain, ‘Aduh, anak-anak ini tumbuh sempurna tapi si Dody’,” ungkapnya.

“Tapi enggak apa-apa lah. Mungkin itu rencana Tuhan yang baik,” lanjutnya.

Baca Juga: Kemenkes Sarankan Skrining Kanker Anak Sejak Dini, Ini Daftar Faskes yang Bisa Dikunjungi

Akan tetapi, lanjut Ibu Surtauli bercerita, Dody merupakan anak yang sangat semangat.

Menurutnya, ini semua berkat pertemuan dengan teman-temannya di rumah singgah yang ditempatinya saat ini, juga di rumah sakit.

“Mungkin ya gara-gara itu ya. Tapi mudah-mudahan juga sampai di Batam, anakku ini tetap semangat karena dia sendiri aku pikir kan. Mudah-mudahan Tuhan nanti kasih kekuatan ke anakku ini, biarpun di Batam, tetap dia semangat. Jangan cuma di sini (Jakarta) saja semangatnya,” ujarnya.

Kisaran Biaya Berobat Kanker Anak yang Dikeluarkan

Menurut cerita Ibu Surtauli, biaya pengobatan di Rumah Sakit Kanker Dharmais sudah ditanggung semuanya oleh BPJS Kesehatan, kecuali obat antimualnya.

“Itu kita beli sendiri, enggak di-cover BPJS. Sudah dua kali juga kami beli,” ucapnya.

Waktu itu, dirinya mengeluarkan biaya sebesar Rp160.000 untuk obat antimual tersebut.

“Paling itu obat antimualnya saja yang enggak di-cover. Biar dia enggak muntah-muntah, kamu beli di sana (Rumah Sakit Kanker Dharmais) kalau lagi kemoterapi,” katanya lagi.

Ibu Surtauli juga menceritakan bahwa dirinya sampai sekarang masih bingung bagaimana cara membayar untuk amputasi kaki anak semata wayangnya ini.

“Aku pun bingung mau kerja cari apa. Kerjaan yang lain apa ya yang bisa nanti sampai di Batam. Karena aku pikir, kalau jualan sendiri bukannya bisa apa juga. Itu saja sih, sampai sekarang bingung mau nyari kerja apa nanti yang dapat ya,” tutupnya.

Moms dan Dads bisa bantu ringankan beban Ibu Surtauli dan Dody yang sedang berjuang melawan kanker dengan berdonasi di https://kitabisa.com/campaign/bantudodymelawankanker.

Seberapa besar donasi yang Moms dan Dads berikan untuk mereka akan sangat membantu mempercepat pemulihan Dody dari kanker yang dideritanya.

Baca Juga: Jenis Kanker yang Banyak Menyerang Anak Indonesia menurut Kemenkes, Mulai dari Penyebab hingga Gejalanya