Usia Berapa Anak Boleh Makan Pedas? Ini Jawaban Menurut Ahlinya

By Syifa Amalia, Sabtu, 18 Februari 2023 | 15:30 WIB
Usia yang tepat anak makan pedas dan cara mengenalkannya. (Nakita.id/Adel)

Nakita.id – Ketika bayi sudah mulai diberikan makanan padat, Moms akan mengenalkan berbagai macam rasa-rasa.

Pada mulanya mereka akan diberikan buah-buahan serta sayuran yang dihaluskan tanpa dibumbui apapun.

Namun seiring waktu, makanan anak mulai bervariasi dengan diberikan bumpu atau rempah-rempah.

Di mana mereka memiliki rasa manis, asin, bahkan hingga pedas.

Meski demikian, sebagaian orangtua masih khawatir untuk memberikan makanan pedas lebih awal.

Banyak yang cenderung menjauhi rasa yang kuat atau apa pun yang terlalu pedas karena tidak ingin membuat Si Kecil merasa tidak nyaman.

Hingga menunggu waktu yang tepat untuk memberikan makanan ini.

Lantas, usia berapa anak boleh makan pedas? Ketahui jawabannya berikut ini, Moms.

Usia Berapa Anak Boleh Makan Pedas?

Memperkenalkan makanan baru, terutama makanan pedas kepada bayi bisa mendapatkan hasil yang berbeda-beda.

Beberapa dari mereka mungkin menyukainya, namun tidak sedikit juga yang menepisnya.

Dilansir dari Romper, dokter anak Whitney Casares, penulis The Working Mom Blueprint: Winning at Parenting Without Losing Yourself mengatakan memasukan makanan pedas dapat membantu mendiversifikasi makanan yang akan mereka terima dalam jangka pendek.

Baca Juga: Penyebab Utama Diare dan Gangguan Pencernaan pada Anak, Jangan Disepelekan!

Tetapi juga dapat memperluas selera mereka dalam jangka panjang.

Bayi dapat diperkenalkan banyak bumpu dan rempah-rempah setelah mereka mulai makan finger food atau sekitar 8 hingga 10 bulan.

Seperti contohnya rempah seperti kunyit, jintan, herba seperti kemangi, oregano atau menambahkan sedikit makanan beraroma seperti bawang merah, bawang putih, dan jahe.

Semua ini tidak hanya menambah rasa pada makanan bayi, tetapi juga tekstur dan warna.

Namun, jangan menggunakan bumbu terlalu banyak pada awalnya.

Mulailah dengan rempah-rempah ringan seperti kayu manis dan pala. Bumbu lain yang bisa perkenalkan adalah jintan, paprika, kapulaga, cengkeh, dan jahe.

Atau, juga bisa membumbui makanan mereka dengan sedikit lada hitam.

Kemudian, seiring waktu, mereka mungkin telah menoleransi terhadap makanan pedas.

Dilansir dari Baby Center, tunggu sampai bayi berusia minimal satu tahun sebelum menambahkan cabai atau rasa kuat lainnya ke makanan anak.

Anak-anak di bawah satu tahun baru saja terbiasa dengan makanan dan sangat rentan terhadap reaksi dan kepekaan terhadap makanan.

Selain itu juga, pikirkan tentang bagaimana bayi biasanya bereaksi terhadap makanan baru.

Baca Juga: Apakah Aman Bayi di Bawah 1 Tahun Minum Air Kelapa untuk Atasi Biduran?

Jika anak lebih sensitif, pertahankan rasa hambar untuk sementara waktu.

Meski jarang memicu alergi makanan, makanan pedas bisa mengiritasi sistem pencernaan dan menyebabkan gastroesophageal reflux.

Jika anak menderita gastroesophageal reflux, mungkin perlu menghindari makanan pedas secara bersamaan.

Saat memperkenalkan rasa yang lebih kuat, sajikan sedikit makanan yang dapat ditoleransi oleh anak.

Dengan begitu, jika mereka sakit perut, Moms akan dapat mengidentifikasi pelakunya dan tahu untuk menunggu sampai mereka lebih besar untuk mencoba menyajikannya lagi.

Cara Memperkenalkan Makanan Pedas pada Anak

Setelah pengenalan yang halus, Moms dapat menyesuaikan tingkat rempah-rempah. Misalnya, selama beberapa minggu dengan meningkatkan jumlahnya. Masukkan rempah-rempah baru dengan cara yang sama.

Pastikan untuk tidak menawarkan potongan besar bahan pedas, kepada anak untuk menghindari rasa tidak nyaman atau iritasi kulit.

Moms juga dapat menawarkan rasa yang sedikit pedas, sup berbumbu, atau menormalkan bumbu sebagai bagian dari diet sehat.

Atau, bisa juga melibatkan mereka dalam memasak. Saat memasak, biarkan mereka mencium bau rempah-rempah dan membicarakannya dari apa yang mereka lihat, warna dan ukuran apa, seperti apa baunya, dan apa pengaruhnya terhadap hidung mereka?

Namun, terkadang orangtua juga harus bernegosiasi dengan anak yang melewati fase pilih-pilih makanan.

Jangan memaksakan makanan selama fase seperti itu, tetapi terus menawarkannya secara berkala.

Baca Juga: Kapan Usia yang Tepat Bayi Boleh Makan Jahe? Begini Cara Aman Memperkenalkan Jahe untuk Si Kecil Sesuai dengan Usianya