5 Cara untuk Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab pada Anak Sejak Dini

By Syifa Amalia, Selasa, 28 Februari 2023 | 08:59 WIB
Cara melatih rasa tanggung jawab pada anak-anak. (Freepik.com/jcomp)

Nakita.id – Cari tahu yuk Moms ide untuk mendorong tanggung jawab pada anak.

Dalam mendidik anak, orangtua tentu ingin menanamkan nilai-nilai baik yang bisa diajarkan sejak dini.

Termasuk, mengenai rasa tanggung jawab.

Jika ingin anak-anak menjadi orang yang berkomitmen pada pekerjaan, studi, dan hubungan mereka, maka hal ini bisa dipupuk dari awal.

Serta, dapat diterapkan dalam semua aspek kehidupan dari hal yang sepela hingga yang besar sekalipun.

Tanggung jawab tidak hanya terkait dengan komitmen untuk bekerja, sekolah, atau pekerjaan rumah.

Namun, juga berarti bertanggung jawab atas keberadaannya sendiri, yaitu emosi, keputusan, tindakan, dan konsekuensinya sendiri.

Dilansir dari You are Mom, berikut adalah beberapa rekomendasi utama dalam hal menumbuhkan tanggung jawab pada anak-anak.

Cara Menumbuhkan Tanggung Jawab pada Anak

1. Biarkan anak menyelesaikan masalah 

Seorang anak yang tidak perlu bertanggung jawab, tidak akan bertanggung jawab.

Dengan kata lain, ketika orang dewasa di sekitar mereka terus-menerus menyelesaikan masalah mereka untuk mereka, pada saat konflik muncul, mereka menghambat perkembangan otonomi mereka.

Membiarkan anak memecahkan situasi memungkinkan mereka memperoleh sumber daya kognitif dan emosional dan memanfaatkannya.

Baca Juga: Anak Tidak Mau Sikat Gigi? Moms Bisa Membiasakannya dengan 4 Cara Menyenangkan Ini

Sebaliknya, membantu anak ketika mereka tidak membutuhkannya adalah suatu kesalahan karena menjauhkan mereka dari kemandirian.

2. Mendorong pengambilan keputusan

Strategi lain yang menarik bagi anak untuk mendorong tanggung jawab adalah melalui pengambilan keputusan.

Sebenarnya, sejak usia sangat muda, anak-anak dapat memilih di antara pilihan yang berbeda.

Misalnya, mereka dapat memilih antara dua atau tiga baju untuk dipakai, memutuskan apakah mereka lebih suka makan pisang atau jeruk, dan lainnya.

Melalui pilihan-pilihan kecil, anak-anak belajar memutuskan suatu alternatif dan memahami bahwa setiap keputusan menyiratkan kerugian.

Oleh karena itu, menawarkan pilihan dan memberi mereka kebebasan untuk memilih di antara mereka memungkinkan mereka untuk mencapai kemandirian yang lebih besar.

Pada saat yang sama, mereka menjadi terbiasa dengan rasa komitmen dan tanggung jawab yang datang bersamaan dengan tanggung jawab.

3. Tanamkan kepercayaan diri

Menekankan kemampuan dan kekuatan anak akan sangat berharga untuk harga diri mereka.

Dalam hal ini, orang tua harus mempercayai mereka dan menyampaikan kepercayaan itu kepada mereka.

Misalnya, kita bisa menyampaikan rasa percaya diri kepada mereka melalui kata-kata:

Cobalah, saya pikir kamu bisa melakukannya”, “Saya yakin kamu bisa melakukannya sendiri”, dan “Saya percaya kamu akan melakukan yang terbaik. “

Baca Juga: Dampak yang Ditimbulkan dari Kekerasan Terhadap Anak, Jangan Dianggap Remeh Bisa Berakibat Fatal

Moms juga bisa menyemangati mereka melalui tindakan, misalnya dengan memberi mereka pekerjaan rumah tangga sederhana atau meminta mereka membantu melakukan sesuatu yang mereka kuasai.

4. Mendorong otonomi

Jika orangtua memberi anak kemungkinan untuk mengatur tugas mereka sendiri yang tidak berbahaya bagi kesehatan mereka, maka akan melihat manfaat yang signifikan dalam pertumbuhan mereka.

Saat mereka tumbuh, tindakan yang dapat mereka lakukan sendiri akan meningkat.

Pertama, mereka akan dapat merangkak tanpa bantuan orang dewasa, kemudian mereka akan mengambil langkah pertama mereka.

Kemudian mereka akan dapat membiasakan diri menyikat gigi setiap hari tanpa harus diingatkan.

Oleh karena itu, pencarian otonomi akan terjadi secara progresif.

5. Tunjukkan konsekuensinya

Setiap tanggung jawab terkait dengan konsekuensinya masing-masing

Moms bisa mengajarkan bahwa mengambil alih emosi, keputusan, dan tindakan seseorang berarti mengambil risiko dan menerima konsekuensi.

Misalnya, jika mereka tidak mengambil mainan mereka di kamar mereka, tidak ada orang lain yang akan melakukannya untuk mereka.

Jika mereka tidak belajar untuk ujian, mereka tidak akan mendapat nilai bagus.

Atau, jika mereka tidak merawat perlengkapan sekolah mereka, mereka akan memiliki lebih sedikit krayon untuk diwarnai.

Baca Juga: 3 Jenis Permainan yang Dibutuhkan Balita Setiap Hari, Dukung Tumbuh Kembang