Perbandingan Kritik dan Esai, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

By Kirana Riyantika, Sabtu, 15 April 2023 | 11:30 WIB
Penjelasan kritik dan saran Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka (Freepik)

Nakita.id - Di materi bab 6 Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka, ada materi mengenai membandingkan kritik dan esai.

Kritik dan esai merupakan hal yang berbeda.

Meski keduanya tampak mirip.

Ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan perbandingan kritik dan esai.

Berikut ulasannya.

Melansir buku Bahasa Indonesia SMA kelas 12, berikut ulasannya.

Perbandingan kritik dan esai

a. Berdasarkan pengetahuan yang disajikan

Kritik:

- Objek kajian adalah karya, misalnya seni musik, sastra, tari, drama, film, pahat, dan lukis.

- Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku deskripsinya berupa sinopsis atau novel.

- Menyajikan data obyektif.

Baca Juga: Materi Menyusun Kritik Sastra, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Esai:

- Obyek kajian dapat berupa karya atau fenomena.

- Tidak ada ringkasan atau sinopsis karya.

- Tidak selalu membutuhkan data.

b. Berdasarkan pandangan penulisnya

Kritik:

- Penilaian terhadap karya dilakukan secara objektif disertai data dan alasan yang logis.

- Dalam memberikan penilaian seringkali menggunakan kajian teori yang sudah mapan.

- Pembahasan terhadap karya secara utuh dan menyeluruh.

Esai:

- Kajian dilakukan secara subjektif, menurut pendapat pribadi penulis esai.

Baca Juga: Membandingkan Kritik Sastra dan Esai, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

- Jarang atau hampir tidak pernah mencantumkan kajian teori.

- Objek atau fenomena yang dikaji tidak dibahas menyeluruh, tetapi hanya pada hal yang menarik menurut pandangan penulisnya. Meskipun demikian, pembahasannya dilakukan secara utuh.

Kemudian akan dijelaskan mengenai prinsip menyusun kritik sastra.

Berikut beberapa hal yang harus jadi pedoman para kritikus sastra.

Prinsip penulis kritik

1. Penulis kritik (kritikus) harus benar-benar membaca atau mengamati karya yang akan dikritik.

2. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan tentang karya yang akan dikritisi.

3. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.

4. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap kelemahan, tetapi harus seimbang dengan kelebihannya.

5. Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung penilaiannya.

Itulah dia penjelasan mengenai perbandingan kritik dan sastra serta tips menyusun sastra.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Cara Menyajikan Artikel Opini, Materi Bab 5 Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka