Menganalisis Kebahasaan Kritik Sastra dan Esai, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

By Kirana Riyantika, Rabu, 26 April 2023 | 14:13 WIB
Penjelasan materi kaidah kebahasaan kritik dan esai (Freepik/kroshka_nastya)

Nakita.id - Pada materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka, ada pembahasan mengenai kaidah kebahasan teks kritik dan esai.

Sebagai teks eksposisi, teks kritik dan esai secara umum juga memiliki kaidah kebahasaan yang hampir sama dengan teks eksposisi.

1. Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif

Pernyataan persuasif sebenarnya cukup sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari.

Kalimat persuasif merupakan jenis kalimat yang digunakan untuk membujuk atau mengajak orang untuk melakukan suatu kegiatan.

Umumnya, penyusunan kalimat persuasif membeberkan alasan-alasan implisit secara halus supaya pembaca tidak merasa terpaksa mengikuti ajakan pada teks. Contohnya sebagai berikut:

a. Oleh karena itu, berhadapan dengan novel model ini, kita (pembaca) mesti memulainya tanpa prasangka dan menghindar dari jejalan pikiran yang berpretensi pada sejumlah horison harapan. Bukankah banyak pula novel kanon yang peristiwa-peristiwa awalnya dibangun melalui narasi yang lambat?

b. Rangkaian kalimat panjang yang melelahkan itu, diolah dalam kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun peristiwa. Wujudlah rangkai peristiwa dalam kalimat-kalimat yang tidak menjalar jauh berkepanjangan ke sana ke mari, tetapi cukup dengan penghadiran dua sampai empat peristiwa berikut berbagai macam latarnya.

2. Memperkuat fakta

Menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau membuktikan kebenaran argumentasi penulis/penuturnya.

Mungkin pula diperkuat oleh pendapat ahli yang dikutipnya ataupun pernyataan-pernyataan pendukung lainnya yang bersifat menguatkan.

Baca Juga: Perbandingan Kritik dan Esai, Materi Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Penulis juga bisa melampirkan hasil penelitian, observasi, dan sebagainya untuk mendukung gagasan.

Dalam contoh di atas, kutipan tampak pada ikrar Sumpah Pemuda.

3. Pernyataan berisi komentar

Menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.

Pemanfaatan –atau lebih tepat eksplorasi–setiap kata dan kalimat tampak begitu cermat dalam usahanya merangkai setiap peristiwa.

Ada beberapa jenis kalimat tanggapan diantaranya:

a. Pujian

Menyatakan penghargaan atau keunggulan dari karya.

b. Kritik

Menatakan pertimbangan baik buruknya suatu karya.

Kritik ini sebaiknya dilontarkan dengan sopan dan membangun.

Baca Juga: Materi Menyusun Kritik Sastra, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka

Hindari kalimat celaan.

4. Pemilihan istilah

Menggunakan istilah teknis berkaitan dengan topik yang dibahasnya.

Topik contoh teks kritik adalah novel, dan istilah-istilah yang digunakan juga berkaitan dengan novel, misalnya narator, antologi, eksplorasi, eksperimen, mitos, biografi, dan alur.

Topik pada teks esai adalah film, terutama film ”Batman”.

Istilah-istilah film yang digunakan antara lain orisinalitas, trilog Nolan, planetary, remote control, alegori, dan candide.

5. Menggunakan kata kerja mental

Hal ini terkait dengan karakteristik teks eksposisi yang bersifat argumentatif dan bertujuan mengemukakan sejumlah pendapat.

Kata kerja yang dimaksud, antara lain, memendam, mengandalkan, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, dan menentukan.

Itulah dia penjelasan mengenai analisis kebahasaan kritik dan esai pada materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Cara Menyajikan Artikel Opini, Materi Bab 5 Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka