Menurunkan Angka Kematian Ibu Jadi Salah Satu Target SDGs, Ini Penyebab Kenapa Angka Masih Tinggi

By David Togatorop, Selasa, 9 Mei 2023 | 11:40 WIB
Salah satu target SDGs adalah menurunkan angka kematian ibu. (Pixabay)

Nakita.id - Demi Indonesia yang lebih baik dan masyarakatnya yang lebih sejahtera, rumusan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) patut menjadi perhatian.

Dalam penjelasan Bappenas dikatakan bahwa Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development atau SDGs) adalah kesepakatan pembangunan baru yang mendorong perubahan-perubahan yang bergeser ke arah pembangunan berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan itu berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan untuk mendorong pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan hidup.

SDGs terdiri dari 17 Tujuan dan 169 target dan salah satu tujuan yang berkaitan dengan bidang kesehatan adalah "Kehidupan Sehat dan Sejahtera".

Target Kesehatan Ibu dalam SDGs

Dalam tujuan itu terdapat target yang menyangkut kehidupan ibu, yaitu:

1. Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup.

2. Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan Angka Kematian Neonatal.

Setidaknya hingga 12 per 1.000 KH (Kelahiran Hidup) dan Angka Kematian Balita 25 per 1.000

Kematian ibu adalah masalah serius yang masih terjadi di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu di Indonesia mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2020 (bandingkan dengan target SDgs, yaitu kurang dari 70 per 10.000).

Penyebab Tingginya Kematian Ibu

Lalu, apa saja penyebab angka kematian ibu yang tinggi ini?

Baca Juga: Kemenkes Lakukan Hal Ini Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Anak