Ibu Menyusui Tidak Mengalami Haid Selama Setahun, Apakah Ini Normal?

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 4 Juni 2023 | 12:30 WIB
Ibu menyusui tidak haid selama 1 tahun, normalkah? (Nakita.id)

Nakita.id - Menyusui adalah momen yang sangat istimewa bagi seorang ibu.

Selain memberikan nutrisi penting kepada bayi, menyusui juga memiliki dampak fisik dan hormonal yang signifikan pada ibu.

Salah satu perubahan hormonal yang biasa terjadi adalah penghentian menstruasi, atau yang dikenal sebagai amenore laktasi.

Namun, apakah normal bagi seorang ibu menyusui untuk tidak mengalami haid selama setahun?

Menurut para ahli kesehatan, amenore laktasi adalah kondisi yang wajar dan terjadi pada sebagian besar ibu yang memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi mereka.

Ketika seorang ibu menyusui, produksi ASI dipengaruhi oleh hormon prolaktin, yang bekerja untuk memproduksi dan mempertahankan produksi ASI.

Peningkatan hormon prolaktin juga memiliki efek menekan produksi hormon yang bertanggung jawab atas menstruasi, yaitu hormon luteinizing (LH) dan hormon folikel-stimulating (FSH).

Dalam beberapa kasus, amenore laktasi dapat berlangsung lebih lama dari enam bulan.

Beberapa ibu bahkan tidak mengalami haid selama setahun atau lebih saat menyusui.

Namun, perlu diingat bahwa ini adalah kondisi yang sangat individual dan dapat bervariasi dari ibu ke ibu.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lamanya periode amenore laktasi pada seorang ibu.

Baca Juga: Jangan Lagi Panik Saat Bayi Sulit Menyusu karena Tak Enak Badan, Ini Tips Menyusui Bayi Sakit yang Mudah Diterapkan

Pertama, frekuensi dan durasi menyusui adalah faktor penting.

Semakin sering dan lama seorang ibu menyusui, semakin tinggi kemungkinan ia mengalami amenore laktasi yang lebih lama.

Selain itu, memberikan ASI secara eksklusif (tanpa memberikan makanan atau minuman lain kepada bayi) juga dapat memperpanjang periode amenore laktasi.

Selain itu, faktor-faktor lain seperti faktor genetik, tingkat stres, dan pola makan juga dapat mempengaruhi lamanya periode amenore laktasi.

Setiap ibu memiliki respons tubuh yang unik terhadap menyusui, dan beberapa ibu mungkin mengalami amenore laktasi yang lebih lama daripada yang lain.

Namun, penting untuk diingat bahwa amenore laktasi bukanlah metode kontrasepsi yang efektif.

Meskipun tidak mengalami haid, seorang ibu masih dapat ovulasi (pelepasan telur) tanpa pengetahuan.

Jadi, jika seorang ibu tidak berencana untuk hamil dalam waktu dekat, penting bagi dia untuk menggunakan metode kontrasepsi yang efektif.

Jika seorang ibu khawatir tentang tidak adanya haid setelah satu tahun menyusui, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Dokter atau bidan dapat memberikan informasi yang lebih rinci tentang kondisi khusus ibu tersebut dan mengevaluasi apakah ada masalah yang mendasarinya.

Secara keseluruhan, tidak adanya haid selama setahun saat menyusui bisa normal, terutama jika ibu memberikan ASI secara eksklusif dan menyusui dengan frekuensi dan durasi yang cukup.

Baca Juga: Daftar Lengkap Alat Kontrasepsi untuk Ibu Menyusui, Mau Pilih Mana?

Namun, setiap ibu adalah individu yang unik, dan jika ada kekhawatiran atau pertanyaan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan.

Apakah ada alasan yang harus memicu kekhawatiran jika seorang ibu tidak mengalami haid selama setahun saat menyusui?

Jawabannya adalah mungkin.

Meskipun amenore laktasi adalah hal yang umum, ada beberapa situasi di mana tidak adanya haid dapat menjadi tanda adanya masalah.

Salah satu alasan yang mungkin adalah kehamilan.

Meskipun tidak mengalami haid, seorang ibu masih dapat ovulasi dan menjadi hamil tanpa menyadarinya.

Jadi, jika seorang ibu yang menyusui tidak menggunakan metode kontrasepsi yang efektif dan tidak mengalami haid selama setahun, sangat disarankan untuk melakukan tes kehamilan untuk memastikan bahwa kehamilan tidak terjadi.

Selain itu, kondisi medis tertentu juga dapat memengaruhi siklus menstruasi seorang ibu.

Beberapa kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan tiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi.

Jika seorang ibu memiliki riwayat kondisi medis yang terkait dengan gangguan hormonal, atau jika ada gejala lain yang mengkhawatirkan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut.

Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.

Baca Juga: Benarkah Daun Katuk Punya Efek Samping untuk Ibu Menyusui? Ini Faktanya