Hal yang Perlu Moms Tahu Saat Anak Demam Naik Turun tapi Tetap Aktif

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 6 Juni 2023 | 16:00 WIB
hal yang perlu moms tahu saat anak demam naik turun tapi tetap aktif aktivitas (Dok. Nakita)

Nakita.id - Demam merupakan salah satu kondisi yang sering dialami terutama oleh anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang belum maksimal atau masih berkembang, misalnya pada usia balita atau di bawah 12 tahun.

Anak demam naik turun juga sering kali terjadi bahkan tanpa membuat buah hati terganggu sehingga dia masih saja aktif saat suhu tubuhnya naik.

Sebenarnya, demam sendiri bukan sebuah penyakit atau gangguan kesehatan.

Kondisi ini adalah respon ketika ada benda asing seperti virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh sehingga sistem imun melakukan perlawanan.

Salah satunya adalah dengan cara menaikkan suhu tubuh dengan harapan virus dan bakteri akan mati.

Alasan Anak Demam Naik Turun tapi Tetap Aktif Aktivitas

Ketika anak demam naik turun untuk waktu yang lama, orangtua pastinya khawatir karena merasa janggal dengan kondisi tersebut.

Kekhawatiran ini wajar mengingat demam naik turun juga bisa merupakan gejala dari suatu penyakit tertentu yang jika dibiarkan tanpa pertolongan medis, akan berakibat fatal.

Demam yang tidak teratur sendiri memiliki pola, yaitu:

1. Remitting

Pola demam dengan temperatur harian yang terjadi di atas batas normal.

2. Intermittent

Pola temperatur harian yang dapat turun menjadi normal dan kemudian meningkat kembali pada pengukuran suhu.

3. Sustained

Pola temperatur yang meningkat secara persisten atau terus menerus.

Baca Juga: Rekomendasi Obat Tradisional Untuk Menurunkan Demam pada Anak

4. Relapsing

Pola yang berubah-ubah antara periode demam dan periode tanpa demam.

5. Undulant

Pola demam yang meningkat suhu secara bertahap, menetap tinggi selama beberapa hari, kemudian terjadi penurunan suhu secara bertahap.

Untuk bisa mengetahui pola demam mana yang terjadi pada Si Kecil, orangtua sebaiknya melakukan observasi atau pengamatan terhadap intensitas terjadinya kenaikan suhu tubuh anak.

Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai sebagai penyebab anak demam naik turun adalah:

1. Tifus

Penyakit ini ditularkan melalui konsumsi makanan atau minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella.

Gejala penyakit tifus ditMomsi dengan demam naik turun dan merasa tidak enak badan selama 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri.

Gejala lainnya adalah nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, lemas, dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius.

2. Malaria

Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina.

Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 7-15 hari ditMomsi dengan demam naik-turun, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah, dan terkadang disertai nyeri otot, diare, serta badan terasa tidak enak.

3. Demam Berdarah

Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk A. aegypti yang terinfeksi virus dengue.

Gejala dari demam berdarah adalah demam naik-turun dengan suhu yang tinggi selama 2-7 hari pertama.

Baca Juga: Mengatasi Anak Demam di Malam Hari dengan Bahan Alami, Mudah Bikin Anak Cepat Sembuh

Puncak demam bisa mencapai 40° Celcius atau lebih.

Lalu bagaimana cara mengatasi anak demam yang naik turun?

1. Mengompres dengan Air Hangat

Cara menurunkan demam tinggi pada orang dewasa atau anak-anak berikutnya adalah mengompres badan dengan air hangat.

Meski metode ini cukup sederhana, namun kompres air hangat terbukti mampu membantu menurunkan suhu tubuh.

Hindari menggunakan kompres air dingin untuk menurunkan demam karena dapat menyebabkan tubuh menggigil.

Moms dapat membasahi kain dengan air hangat lalu menempelkan kain tersebut di area leher, dada, ketiak, dan dahi.

2. Istirahat Cukup

Cara menurunkan demam anak maupun orang dewasa selanjutnya adalah dengan beristirahat yang cukup.

Pastikan mencukupi waktu tidur selama 7-9 jam per hari serta tidak melakukan aktivitas berat untuk meningkatkan imun tubuh dan mempercepat pemulihan hingga suhu tubuh kembali normal.

3. Memperbanyak Asupan Cairan

Penderita demam tinggi disarankan untuk memperbanyak asupan air putih atau cairan elektrolit agar hidrasi tubuh tetap terjaga.

Selain air mineral, kebutuhan cairan tubuh juga bisa tercukupi melalui minuman dan makanan hangat, seperti teh tawar hangat, atau sup ayam.

Mengonsumsi minuman atau makanan hangat ketika demam dapat membantu mengencerkan lendir yang menyumbat hidung serta mendorong produksi keringat untuk mempercepat kembalinya suhu tubuh normal.

Baca Juga: Siapa Sangka 10 Bahan Alami Ini Efektif Turunkan Demam pada Anak, Murah Meriah