Bayi Terbangun Tengah Malam Jangan Dibiarkan Terus-menerus, Dads Bisa Berperan Sama Mengatasinya dengan Cara Ini

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 10 Juli 2023 | 10:58 WIB
#BerperanSama mengatasi sleep regression pada bayi (Freepik.com/valuavitaly)

Nakita.id – Menghadapi masalah bayi tidur memang menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua.

Salah satu kondisi yang kerap terjadi pada bayi adalah sleep regression.

Sleep regression merupakan kondisi ketika bayi atau balita tidur nyenyak dan tiba-tiba mulai terbangun di malam hari.

Selain itu, sleep regression juga bisa terjadi ketika Si Kecil hanya sebentar tidur siang atau bahkan melewatkannya sama sekali.

Meski repot karena harus ikut bangun, tapi ternyata kondisi tersebut menandakan bahwa tumbuh kembang bayi berjalan sehat, Moms.

Kendati demikian, orangtua sebaiknya tidak membiarkannya terus-menerus.

Tak hanya Moms, Dads sebagai ayah juga #BerperanSama untuk mengatasinya agar Si Kecil bisa kembali tidur nyenyak tanpa gangguan.

Bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Tanda-tanda bayi alami sleep regression

Mengenali tanda-tanda sleep regression pada anak adalah langkah pertama untuk mengatasinya.

Jika anak sulit tidur, terbangun di tengah malam, atau waktu tidur siangnya lebih pendek atau bahkan tidak ada, itulah tanda Si Kecil mungkin mengalami sleep regression.

Selain itu, jika kebiasaan tidur mereka berubah drastis pada usia tertentu, seperti pada usia 18 bulan atau 2 tahun, sleep regression juga bisa menjadi penyebabnya.

Baca Juga: Mengajarkan Anak Menabung Punya Banyak Manfaat, Begini Cara Berperan Sama yang Bisa Orangtua Lakukan

Faktor penyebab sleep regression

Ada beberapa faktor yang dapat memicu sleep regression pada anak.

Penyebab umumnya meliputi tonggak perkembangan utama seperti:

- Belajar merangkak

- Berjalan

- Berbicara

Pelatihan pispot juga dapat menyebabkan gangguan tidur, karena anak mungkin terbangun karena perlu pergi ke kamar mandi.

Demikian pula, perkembangan emosional seperti kecemasan akan perpisahan juga dapat memengaruhi tidur anak.

Dengan memahami faktor-faktor ini, dapat membantu Dads melewati fase rumit ini dengan lebih efektif.

Cara mengatasi sleep regression pada anak

Melansir dari Motherhood, inilah beberapa tips untuk Dads #BerperanSama mengatasi sleep regression pada anak.

1. Rutinitas waktu tidur yang konsisten

Mempertahankan rutinitas waktu tidur yang konsisten dapat memberi sinyal kepada anak bahwa sudah waktunya untuk tidur.

Misalnya seperti mandi air hangat, membaca cerita pengantar tidur, atau berpelukan dengan boneka binatang favorit mereka.

Baca Juga: Pentingnya Seorang Dads Berperan Sama dalam Upaya Pencegahan Stunting Pada Anak

2. Tidur siang

Pastikan anak cukup tidur di siang hari.

Tidur siang yang baik di siang hari dapat menyebabkan tidur yang lebih nyenyak di malam hari.

Jika anak melewatkan tidur siang atau tidak tidur nyenyak di siang hari, hal itu dapat memengaruhi tidur malamnya.

3. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman

Pastikan kamar tidur anak nyaman untuk tidur.

Dads bisa menjadikan kamar Si Kecil sejuk dan gelap, memberi kasur yang nyaman, dan meminimalisir kebisingan.

4. Sabar dan yakin

Saat mencoba supaya anak bisa kembali tidur normal, Dads perlu bersabar.

Ketika anak bangun di malam hari, yakinkan mereka bahwa semuanya baik-baik saja dan sudah waktunya untuk tidur.

5. Batasi minum ketika malam hari

Jika anak dalam fase latihan pispot, coba batasi jumlah cairan yang mereka minum di malam hari.

Hal ini berguna untuk mencegah pergi ke kamar mandi di tengah malam.

Nah, itu dia Dads beberapa cara #BerperanSama mengatasi sleep regression pada anak.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ayah Tak Berperan Sama dalam Pengasuhan Anak Jadi Penyebab Si Kecil Punya Hubungan Berjarak dengan Dads