Berbahayakah Keluar Flek Coklat Saat Hamil Muda? Simak Ulasannya

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 25 Juli 2023 | 13:00 WIB
Berbahayakah keluar flek coklat saat hamil muda? (Freepik.com)

Nakita.id - Banyak yang takut hingga akhirnya bertanya, berbahayakah keluar flek coklat saat hamil muda?

Sebenarnya munculnya bercak ringan atau flek merupakan salah satu tanda awal kehamilan.

Ini dikenal sebagai pendarahan implantasi. Terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim, sekitar 10 sampai 14 hari setelah pembuahan.

Pendarahan dan bercak pada kehamilan tidak selalu berarti ada masalah, tetapi bisa menjadi tanda keguguran atau komplikasi serius lainnya.

Kondisi ini dapat terjadi kapan saat mulai dari saat hamil hingga tepat sebelum melahirkan.

Ditandai dengan adanya beberapa tetes darah di pakaian dalam.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.

Berbahayakah Keluar Flek Coklat Saat Hamil Muda?

Jika flek coklat terjadi selama kehamilan, atau setelah melahirkan atau saat memasuki menopause, penting untuk berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini karena dapat menunjukkan masalah mendasar yang serius.

Lebih lanjut, apabila flek coklat disertai dengan gejala-gejala seperti: jumlah yang banyak, berbau tidak sedap, gatal di area kewanitaan, kram, nyeri, atau demam, pastikan Moms segera mengunjungi dokter.

Karena, hal ini berkaitan dengan kesehatan kehamilan Moms.

Baca Juga: Keputihan Saat Hamil Muda Berwarna Kuning, Apakah Normal?

Lalu, apa penyebab keluar flek coklat saat hamil muda?

Dilansir dari Flo Health, darah yang membutuhkan waktu ekstra untuk meninggalkan rahim, teroksidasi di sepanjang jalan.

Ketika darah terkena oksigen, ia menjadi teroksidasi dan berubah menjadi coklat tua atau kehitaman, mirip dengan warna bubuk kopi.

Berikut ini adalah beberapa penyebab flek coklat yang bisa terjadi selain saat masa hamil muda.

1. Benda asing di dalam organ kewanitaan

Darah haid yang coklat terkadang menunjukkan adanya benda asing di dalam organ kewanitaan.

Misalnya, seperti kondom, tampon, dan alat kontrasepsi seperti spons, diafragma, cincin, dan tutup serviks.

Seiring waktu, ini dapat mengiritasi lapisan vagina dan memicu infeksi.

Selain darah haid hitam, infeksi dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

Keputihan dengan bau yang tidak sedap, ketidaknyamanan atau gatal di dalam atau di sekitar organ kewanitaan, ruam atau pembengkakan pada area genital, demam, kesulitan buang air kecil, dan nyeri panggul atau perut

2. Terjadi keguguran

Keguguran bisa terjadi dalam 20 minggu pertama kehamilan. Bercak merah tua, yang mungkin disalahartikan sebagai darah haid hitam, terkadang dapat mengindikasikan keguguran dini.

Para ahli memperkirakan bahwa 10 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.

Baca Juga: Berhubungan Intim Saat Hamil Muda Menurut Islam, Ini Penjelasannya

Selain darah haid hitam, mungkin tidak ada gejala keguguran lainnya, seperti pendarahan hebat atau nyeri. Kondisi terdeteksi hanya dengan ultrasound, keguguran yang terlewatkan terjadi ketika embrio berhenti berkembang tetapi tidak dikeluarkan oleh tubuh.

3. Pendarahan implantasi

Kadang-kadang pendarahan implantasi yang menandakan konsepsi dini atau kehamilan dapat disalahartikan sebagai darah menstruasi berwarna coklat tua atau hitam.

Darah gelap setelah pendarahan implantasi sangat jarang terjadi.

Pendarahan implantasi terkadang muncul 10 hingga 14 hari setelah sel telur yang telah dibuahi menanamkan dirinya ke dalam lapisan rahim.

Alirannya berlangsung hanya beberapa hari dan biasanya ringan, tetapi bisa menjadi hitam jika keluar dari organ kewanitaan terlalu lambat.

Selain bercak, tanda-tanda awal kehamilan dan implantasi lainnya termasuk payudara bengkak dan lunak serta kelelahan.

4. Kemungkinan kanker serviks

Dalam kasus yang sangat jarang, darah haid yang berwarna hitam, terutama bila dikombinasikan dengan pendarahan yang tidak teratur setelah berhubungan intim atau di antara haid, bisa menjadi tanda peringatan kanker serviks.

Kanker serviks stadium awal umumnya tidak memiliki tanda atau gejala.

Pada stadium kanker serviks yang lebih lanjut, mungkin ada gejala seperti keputihan yang banyak, berair, berdarah dengan bau busuk dan pendarahan vagina yang pada akhirnya dapat berubah menjadi darah haid berwarna coklat tua atau hitam.

Tanda-tanda lain pada kanker serviks stadium lanjut meliputi: kelelahan, durasi yang lebih lama atau lebih berat, nyeri saat berhubungan intim, pendarahan selama atau setelah berhubungan intim, penurunan berat badan, nyeri panggul, kesulitan buang air kecil dan besar, serta bengkak di kaki.

Itu dia penjelasan mengenai keluar flek coklat saat hamil muda. Ternyata tidak berbahaya jika Moms merasakannya selama masa kehamilan, seperti hamil muda.

Baca Juga: Kram Perut Saat Hamil Muda, Apakah Berbahaya untuk Moms dan Janin?