Nakita.id - Penggunaan nebulizer telah menjadi salah satu cara yang umum digunakan untuk mengatasi batuk dan pilek pada anak-anak.
Nebulizer adalah alat yang mengubah obat-obatan menjadi kabut atau aerosol yang dapat dihirup oleh anak melalui masker atau alat lainnya.
Meskipun nebulizer efektif dalam meredakan gejala batuk dan pilek, penggunaan yang berlebihan atau sering mungkin menyebabkan beberapa dampak negatif pada anak.
Berikut ini dibahas beberapa dampak yang mungkin terjadi ketika anak sering diuap pakai nebulizer saat mengalami batuk dan pilek.
1. Iritasi Saluran Pernapasan
Penggunaan nebulizer yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan anak.
Partikel obat yang diuapkan dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan paru-paru, yang pada gilirannya dapat menyebabkan batuk yang lebih sering dan parah.
Jika nebulizer digunakan secara berulang kali dalam waktu yang singkat, dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, sehingga anak akan semakin sulit bernapas.
2. Efek Samping Obat
Obat-obatan yang digunakan dalam nebulizer untuk mengatasi batuk dan pilek dapat memiliki efek samping tertentu pada anak.
Penggunaan nebulizer yang sering dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, diare, atau sakit kepala pada beberapa anak.
Selain itu, jika dosis obat tidak sesuai dengan petunjuk dokter, dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping lain yang lebih serius.
3. Ketergantungan pada Nebulizer
Jika anak terlalu sering diuap dengan nebulizer saat mengalami batuk dan pilek, ia dapat menjadi terlalu bergantung pada alat tersebut untuk meredakan gejala.
Baca Juga: Batuk Pilek di Malam Hari Bikin Susah Tidur, Segera Lakukan Cara Ini untuk Mengatasinya