Hal ini dapat menyebabkan anak merasa bahwa ia harus menggunakan nebulizer setiap kali mengalami batuk atau pilek, bahkan ketika tidak benar-benar dibutuhkan.
Ketergantungan pada nebulizer dapat mengganggu proses penyembuhan alami tubuh dan menghambat perkembangan sistem kekebalan tubuh anak.
Penggunaan antibiotik atau obat-obatan lainnya yang sering dalam nebulizer dapat menyebabkan resistensi bakteri dan virus pada anak.
Ketika obat-obatan digunakan berulang kali, bakteri dan virus dapat mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut, sehingga membuat pengobatan menjadi kurang efektif saat anak benar-benar membutuhkannya.
Meskipun nebulizer dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi batuk dan pilek, penggunaan yang tidak efisien dapat menyebabkan pemborosan obat dan waktu.
Beberapa orang mungkin menggunakan nebulizer terlalu sering atau dalam dosis yang tidak sesuai, yang dapat menyebabkan penggunaan obat yang tidak efisien dan lebih mahal.
Penggunaan nebulizer yang berlebihan dapat menyebabkan anak tidak dapat makan atau minum dengan baik karena ia mungkin merasa kenyang atau terganggu.
Hal ini dapat menyebabkan keterbatasan asupan nutrisi yang diperlukan untuk pemulihan dan pemulihan yang baik.
Penggunaan nebulizer yang sering pada malam hari atau di saat anak harus istirahat dapat mengganggu pola tidur anak.
Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih rewel dan lelah karena gangguan tidur yang berulang.
Penggunaan nebulizer yang berlebihan dapat menyembunyikan gejala masalah kesehatan yang mendasari, seperti infeksi paru-paru atau asma.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi Vitamin untuk Anak yang Sering Batuk Pilek, Ketahui Juga Cara Pencegahannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR