6 Faktor Risiko Ibu Hamil Anak dengan Kelainan Genetik Down Syndrome

By Shannon Leonette, Minggu, 30 Juli 2023 | 17:00 WIB
Moms bisa cari tahu di sini beberapa faktor risiko ibu hamil anak dengan Down syndrome. Salah satunya ibu hamil di atas usia 35 tahun. (Pexels / cottonbro studio)

minta tolong ditambahkan tag berikut.

terima kasih.

Nakita.id - Apakah Moms sudah tahu faktor risiko ibu hamil anak dengan kelainan genetik Down syndrome?

Down syndrome, atau sindrom Down, adalah kelainan genetik yang disebabkan oleh adanya genetik tambahan pada kromosom 21 sehingga dapat mempengaruhi perkembangan fisik dan kognitif seorang anak.

Selain itu, anak dengan Down syndrome juga cenderung memiliki perkembangan mental yang terbatas, kemampuan belajar yang lebih lambat, serta sering mengalami penundaan perkembangan.

Lantas, apa saja faktor risiko yang menyebabkan kelainan genetik ini?

Berikut beberapa faktor risikonya seperti dikutip dari Infodatin Kementerian Kesehatan via Kompas.

Faktor Risiko Ibu Hamil Anak dengan Down Syndrome

1. Usia Ibu Hamil di Atas 35 Tahun

Ibu hamil yang melahirkan bayi di atas usia 35 tahun lebih berisiko melahirkan bayi Down syndrome.

Menurut National Downs Syndrome Society, semakin tua usia ibu hamil, kemungkinan melahirkan bayi Down syndrome juga semakin tinggi.

Namun, hal ini tak menutup kemungkinan ibu hamil di bawah 35 tahun tidak melahirkan bayi Down syndrome ya, Moms.

2. Faktor Keturunan

Menurut Mayi Clinic, sekitar 4% kasus Down syndrome terjadi karena faktor genetik atau warisan dari orangtua.

Jika ayah agen pembawa, maka risiko Down syndrome pada anak sebesar 3%.

Sedangkan jika ibu agen pembawa, risiko Down syndrome pada anak berkisar 10–15 persen.

Baca Juga: Apakah Kelainan Genetik Down Syndrome Merupakan Penyakit Keturunan? Simak Penjelasannya di Sini!

3. Pernah Melahirkan Bayi dengan Down Syndrome Sebelumnya

Faktor risiko ibu hamil anak dengan Down syndrome ini juga perlu diperhatikan.

Pasalnya, Moms yang pernah melahirkan bayi Down syndrome sebelumnya memiliki peluang 1:100 untuk melahirkan bayi dengan sindrom serupa.

4. Jarak Melahirkan Anak Terlalu Jauh

Moms harus tahu, semakin jauh jarak usia bayi yang dilahirkan dengan anak sebelumnya, risiko bayi terlahir dengan Down syndrome juga meningkat.

Risiko ini semakin tinggi apabila jarak melahirkan anak terlalu jauh dan ibu hamil anak pertama di atas usia 35 tahun.

5. Kekurangan Asam Folat

Moms juga harus tahu, kekurangan asam folat justru bisa menyebabkan gangguan pembentukan kromosom.

Untuk itu, setiap wanita yang berencana hamil sebaiknya mencukupi asupan asam folatnya setiap hari.

Bila perlu, konsultasikan ke dokter untuk meresepkan suplemen asam folat sebelum hamil.

6. Paparan Rokok dan Zat Kimia Saat Hamil

Faktor risiko yang terakhir adalah faktor lingkungan, Moms.

Terutama, ibu hamil yang terlalu banyak terpapar zat kimia berbahaya, termasuk rokok.

Khusus untuk rokok, paparan zat kimia berbahaya dalam rokok pada ibu hamil bisa menyebabkan kelainan kromosom.

Alhasil, bayi bisa lahir dengan Down syndrome, kelainan jantung, dan otak.

Baca Juga: Sudah Tahu Ciri-ciri Kelainan Genetik Down Syndrome? Kenali Yuk!

Cara Mencegah Down Syndrome Sejak dalam Kandungan

Secara umum, Down syndrome tidak dapat dicegah begitu saja, Moms.

Namun, ada beberapa faktor risiko Down syndrome yang bisa dikelola di atas.

Diantaranya seperti memenuhi asupan asam folat sejak program hamil, menghindari paparan bahan kimia berbahaya termasuk asap rokok, serta mengatur jarak kehamilan.

Di luar itu, apabila Moms termasuk kelompok berisiko melahirkan bayi Down syndrome, misalkan karena hamil di atas usia 40 tahun, ada baiknya pasangan melakukan pemeriksaan kesehatan.

Beberapa tes skrining yang bisa dilakukan diantaranya seperti:

- tes darah untuk skrining serum darah ibu hamil;

- pemeriksaan USG atau sonogram janin;

pemeriksaan plasenta dengan tes chorionic villus sampling (CVS); atau

- tes amniocentesis cairan ketuban.

Selain itu, dokter biasanya juga mengecek ciri-ciri Down syndrome pada bayi baru lahir.

Jika ada gejala yang mengarah pada kelainan genetik ini, dokter akan melakukan pemeriksaan sitogenetika atau tes genetik flourescence in situ hybridization (FISH) saat bayi lahir.

Baca Juga: Ternyata Ada 3 Jenis Kelainan Genetik Down Syndrome, Simak Perbedaannya