Nakita.id - Ada berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Mulai dari pemberian tablet tambah darah hingga menyediakan PMT untuk anak stunting.
Biasanya, PMT untuk anak stunting ini dimasak oleh kader Posyandu dan dibagikan oleh Posyandu setempat.
Tempat untuk memasak dan mengolah PMT tersebut disebut dapur stunting atau DAHSYAT (dapur sehat atasi stunting).
Dapur stunting atau DAHSAT ini merupakan inisiasi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Adanya dapur stunting atau DAHSAT ini sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting.
Mengutip dari laman resmi BKKBN, Kepala BKKBN Dokter Hasto Wardoyo dalam sambutannya secara daring menjelaskan bahwa kasus stunting ini masih sangat serius untuk diatasi.
"Stunting itu penting untuk diatasi karena angkanya di Indonesia masih sangat tinggi. Melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang baru saja ditetapkan.
"BKKBN ditunjuk sebagai Ketua tim pelaksana percepatan stunting, dan ditegaskan oleh Presiden dalam pidato tanggal 16 Agustus bahwa penurunan stunting harus dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh Kabupaten Kota dan harus melibatkan, integrasi lintas institusi.,” ungkap Dokter Hasto melansir dari laman BKKBN.
Dokter Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa Dapur Sehat Atasi Stunting akan ada dalam Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) dan menjadi pusat gizi serta pelayanan pada anak stunting.
BKKBN bersama para ahli gizi telah menyusun menu sehat dengan konsep produk lokal karena sekaligus memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat sendiri.
Baca Juga: Moms Milenial Perlu Pahami 5 Mitos Stunting yang Sering Bikin Salah Kaprah