Kegagalan Inisiasi Menyusu Dini Bisa Berisiko Sebabkan Kematian pada Bayi, Begini Tips Agar Sukses Melakukan IMD

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 23 Agustus 2023 | 19:15 WIB
Inisiasi menyusu dini (IMD) sangatlah penting untuk bayi baru lahir (Freepik.com/onlyyouqj)

Nakita.id – Kelahiran bayi di dunia merupakan momen yang sangat dinantikan oleh setiap orangtua.

Untuk mengoptimalkan kesehatan bayi yang baru lahir, salah satu langkah krusial yang perlu diperhatikan adalah inisiasi menyusu dini (IMD).

Sayangnya, tak sedikit yang masih keliru dalam melakukan inisiasi menyusu dini.

Padahal, inisiasi menyusu dini tidak hanya memberikan nutrisi kepada bayi, tapi juga menjadi interaksi pertama antara ibu dan anak, lo.

Lantas, seperti apa cara melakukan inisiasi menyusu dini yang tepat?

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Apa itu Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?

Dalam wawancara eksklusif dengan Nakita, dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, IBCLC, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah – Puri Indah menjelaskan bahwa IMD merupakan proses membiarkan bayi menyusu di payudara segera setelah bayi dilahirkan.

dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, IBCLC, Dokter Umum Konselor Laktasi, RS Pondok Indah – Puri Indah

“Inisiasi menyusu dini biasanya dilakukan dengan membiarkan bayi mencari puting ibunya sendiri dan dilakukan dalam kurun waktu minimal 1 jam,” ujar dr. Margaret saat dihubungi oleh Nakita, Selasa (22/8/2023).

Apa manfaat Inisiasi Menyusu Dini (IMD)?

Bukan tanpa alasan IMD penting dilakukan pada bayi yang baru lahir, Moms.

dr. Margaret mengatakan IMD memiliki banyak manfaat untuk bayi, seperti:

Baca Juga: Yuk Moms, Minta ke Bidan/Dokter Lakukan IMD karena Ini Pentingnya untuk Mencegah Stunting

- Meningkatkan imunitas bayi 

- Mencegah bayi mengalami infeksi

- Menurunkan risiko kematian pada bayi yang baru dilahirkan

- Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi

- Membantu menstimulasi payudara ibu untuk memproduksi ASI lebih cepat

- Menstabilkan suhu, pernapasan, dan denyut jantung bayi

- Bayi mendapatkan kolostrum lebih awal

- Menstabilkan gula darah bayi

- Sumber kolonisasi kuman baik bagi pencernaan bayi

- Bayi tidak banyak menangis

- Dapat membantu menurunkan stres pada bayi

Baca Juga: Berita Kesehatan: Tips ASI Banyak dan Lancar Cukupi Kebutuhan Si Kecil

Sayangnya, tidak semua orang dapat melakukan inisiasi menyusu dini dengan lancar, Moms.

Salah satu faktor yang kerap menyebabkan IMD gagal adalah kurangnya pengetahuan akan hal tersebut.

“Kegagalan melakukan inisiasi menyusu dini bisa terjadi karena banyak faktor.

Mulai dari kurangnya pengetahuan tenaga kesehatan dan orangtua bayi, kondisi ibu dan bayi tidak stabil, hingga sistem manajemen di tempat ibu lahir yang kurang mendukung proses IMD,” jelas dr. Margaret.

Risiko yang muncul jika Inisiasi Menyusu Dini tidak berhasil dilakukan

Apabila inisiasi menyusu dini tidak berhasil, Moms tentunya perlu waspada.

dr. Margaret menyebut ada sejumlah konsekuensi yang bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang dari gagalnya inisiasi menyusu dini.

“IMD yang tidak berhasil dilakukan bisa menimbulkan beberapa risiko, seperti proses produksi ASI (laktogenesis) terhambat, bonding lebih lama terbentuk dan ibu kurang percaya diri mengasuh bayi, ibu dan bayi mudah stres, bahkan meningkatkan risiko kematian pada bayi,” jelas dr. Margaret.

Inisiasi menyusu dini yang gagal juga akan meningkatkan risiko Moms menggunakan produk pengganti ASI dan dan menurunkan angka keberhasilan menyusui eksklusif.

Cara mengatasi kesulitan Inisiasi Menyusu Dini

Untuk melakukan inisiasi menyusu dini, sebenarnya tidak sulit, Moms.

Moms perlu memerhatikan posisi saat meletakkan bayi.

“Bayi diposisikan telungkup di antara kedua dada ibu. Jika ibu melahirkan secara caesar dapat diposisikan horizontal di dada ibu sambil dibantu oleh pendamping,” ujar dr. Margaret.

Baca Juga: Agar Bayi Makin Lancar Menyusu, Ini Cara Membersihkan Puting yang Aman

Apabila kesulitan melakukannya, Moms juga tidak perlu menggunakan pompa ASI.

“Tidak perlu alat pompa ASI, karena IMD dapat dilakukan pemerahan payudara dengan tangan (hand expression) untuk mendapatkan kolostrum ibu yang ditampung dengan spuit,” kata dr. Margaret.

“Apabila IMD tidak memungkinkan dilakukan di 1 jam pertama bayi lahir, dapat dilakukan proses skin to skin contact di kamar perawatan ibu dan bayi setelah keduanya dalam kondisi stabil,” imbuhnya.

Agar inisiasi menyusu dini berjalan dengan baik, dr. Margaret pun mengingatkan akan pentingnya keterlibatan pasangan.

Ya, meski Moms yang menyusu, tapi kehadiran Dads juga sangat diperlukan.

Ada banyak cara yang bisa Dads lakukan untuk membantu Moms melakukan IMD.  

“Pasangan dan support system dapat mengikuti edukasi menyusui sebelum bayi lahir. Kemudian saat IMD, pasangan dapat sambil memanjakan si ibu,” ujar dr. Margaret.

“Misalnya seperti mengelus, mengecup, memberi minum, memuji ibu, dan lainnya. Selain itu, Dads juga bisa mengucapkan doa dan kata-kata positif atau harapan pada bayi,” tutupnya.

Nah, itu dia Moms pentingnya inisiasi menyusu dini untuk bayi dan juga ibu.

Apabila Moms sedang bersiap melahirkan, jangan lupa dipraktikkan, ya.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Berbagai Penyebab Bayi Lebih Sering Menyusu di Satu Payudara, Termasuk Ada Masalah Medis