Hakikat Tawakal Kepada Allah SWT dan Manfaatnya, Rangkuman Materi PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 24 Agustus 2023 | 12:30 WIB
Hakikat tawakal kepada Allah dan manfaatnya, materi PAI kelas X SMA Kurikulum Merdeka (Freepik.com)

Nakita.id - Peserta didik harus tahu hakikat tawakal kepada Allah dan manfaatnya.

Bukan hanya sebagai pemahaman materi PAI kelas X SMA dalam Kurikulum Merdeka, peserta didik memang harus memiliki jiwa taat kepada agama Islam juga.

Dengan mempelajari materi di bawah ini, peserta didik diharapkan bisa menerapkannya pada kehidupan sehari-hari.

Hakikat Tawakal Kepada Allah SWT dan Manfaatnya

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk selalu menerapkan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari.

Sikap ini pula yang diajarkan kepada para sahabat Nabi SAW.

Para sahabat Nabi terbiasa bersikap tawakal dalam menghadapi permasalahan hidup.

Ini menjadi bukti keberhasilan Nabi dalam memberikan contoh perilaku hidup yang dihiasi dengan tawakal.

Rasulullah SAW selalu pasrah kepada Allah, tidak ada rasa khawatir dan gelisah dalam menghadapi berbagai macam permasalahan.

Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan sesuatu, mewakilkan atau menyerahkan.

Secara istilah, tawakal artinya menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT setelah melakukan usaha sekuat tenaga.

Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang mewakilkan atau menyerahkan hasil usahanya kepada Allah SWT.

Baca Juga: Rangkuman Materi Hakikat Takut kepada Allah (Khauf) dan Tanda-tanda Takut kepada Allah, PAI Kelas X Kurikulum Merdeka

Sifat Ini merupakan bentuk kepasrahan kepada-Nya sebagai dzat yang Maha kuasa atas segala sesuatu.

Tidak ada rasa sedih dan kecewa atas keputusan yang diberikan-Nya.

Sebagian orang keliru dalam memahami sikap tawakal.

Mereka pasrah secara total kepada Allah SWT, tanpa ada ikhtiar terlebih dahulu.

Mereka berpikir tak perlu bekerja, jika dikehendaki oleh Allah SWT menjadi kaya maka pasti akan kaya.

Mereka tak mau belajar, jika Allah SWT menghendaki menjadi pintar maka pasti pintar, demikian seterusnya. Inilah sikap keliru yang harus ditinggalkan.

Tawakal bukan berarti menyerahkan nasib kepada Allah SWT secara mutlak. Akan tetapi harus didahului dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh.

Dikisahkan, ada sahabat Nabi SAW datang menemui beliau tanpa terlebih dahulu mengikat untanya.

Saat ditanya, sahabat tersebut menjawab: "Aku tawakal kepada Allah SWT”.

Kemudian Nabi SAW meluruskan kesalahan dalam memahami makna tawakal tersebut dengan bersabda:

"Ikatlah terlebih dahulu untamu, kemudian setelah itu bertawakallah kepada Allah SWT".

Baca Juga: Rangkuman Materi Hakikat Mencintai Allah SWT, PAI Bab 7 Kelas X SMA Kurikulum Merdeka

Seseorang yang menerapkan sikap tawakal akan tumbuh keyakinan bahwa tidak ada satu pun amal kebaikan yang sia-sia.

Urusan diterima atau ditolaknya amal merupakan hak penuh Allah SWT, tugas seorang hamba hanya beramal sebaik-baiknya.

Meskipun harapan atas amal kebaikan tersebut belum tercapai secara sempurna, ia tetap memiliki semangat.

Manfaat Tawakal kepada Allah SWT

Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:

a) Tercukupinya semua keperluan

b) Mudah untuk bangkit dari keterpurukan

c) Tidak bisa dikuasai oleh setan

d) Memperoleh nikmat yang tiada henti

e) Menghargai hasil usaha

Nah, itu dia rangkuman materi tentang hakikat tawakal kepada Allah SWT dan manfaatnya.

Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Lengkap! Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda PAI Kelas X SMA Kurikulum Merdeka Halaman 170-173