3. Bayi Merasa Dicintai Ibunya
Monica pun menambahkan, menyusui juga membuat bayi merasa semakin dicintai ibunya sendiri.
"Dengan dia (ibu) menyusui si bayinya ini, bayi juga akan mendapatkan hormon oksitosin yang dihasilkan si ibu dan di dalam dia sendiri. Sehingga, (bayi) akan tumbuh perasaan merasa dicintai dan dihargai," katanya menerangkan.
4. Sebagai Proses Pembentukan Attachment
Monica menjelaskan, proses menyusui di usia 0-2 tahun, terutama saat masa ASI eksklusif di 6 bulan pertama, adalah pembentukan attachment antara ibu dan anak.
"Anak bisa merasa dirinya aman, karena tahu ada ibu yang mencintai dia," jelasnya.
"Sebaliknya, dia akan merasakan detach, merasa tidak dicintai, merasa tidak dipedulikan, atau insecure apabila tidak menyusu selama 2 tahun itu," lanjutnya.
Alhasil, bayi bisa menumbuhkan perasaan merasa tersakiti, tidak aman, bahkan lebih rewel.
Sehingga, bayi juga akan mengalami sulit menyusui bahkan sulit melakukan MPASI nantinya, dan berisiko alami stunting.
Dampak dari Tidak Dapat Menyusui secara Optimal selama 2 Tahun
Dampak dari tidak menyusui bagi bayi maupun ibunya tentu sangat beragam. Berikut penjabarannya.
Dampak bagi Bayi
Menurut dr. Putri Maulina, bayi yang tidak disusu secara optimal tentu lebih berisiko untuk mendapatkan infeksi.
"Infeksi apa saja? Infeksi pencernaan, infeksi pernapasan," sebut dr. Putri saat diwawancarai eksklusif oleh Nakita, Senin (14/8/2023).
Baca Juga: Manfaat Menyusui untuk Ibu dan Bayi, Kesehatan dan Kebersamaan yang Lebih Baik