4. Tes yang Kadaluarsa atau Disimpan dengan Tidak Tepat
Penggunaan tes kehamilan yang kadaluarsa atau yang disimpan dalam kondisi yang tidak sesuai dapat menghasilkan hasil yang salah.
Pastikan untuk menggunakan tes yang masih dalam tanggal kedaluwarsa dan disimpan sesuai petunjuk pada kemasan.
5. Obat-obatan atau Terapi Hormon
Beberapa obat-obatan atau terapi hormonal tertentu, seperti hormon hCG yang diberikan dalam pengobatan kesuburan, dapat memengaruhi hasil tes kehamilan.
Jika Anda menjalani terapi semacam itu, diskusikan dengan dokter bagaimana hal ini dapat memengaruhi hasil tes.
6. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kondisi di mana telur yang telah dibuahi mengimplan di luar rahim, seringkali dalam tuba falopi.
Kehamilan semacam ini dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon hCG yang tidak normal dan menghasilkan hasil tes positif palsu.
7. Gangguan Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis seperti gangguan hormon, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan kista ovarium dapat menyebabkan peningkatan kadar hormon hCG dan menghasilkan hasil tes positif palsu.
8. Hasil Paska Keguguran
Setelah keguguran, kadar hormon hCG mungkin tetap tinggi dalam tubuh untuk beberapa waktu.
Hal ini bisa mengakibatkan hasil tes positif palsu jika tes dilakukan dalam beberapa waktu setelah keguguran.
9. Kesalahan Tes Kehamilan Digital
Tes kehamilan digital menggunakan tampilan yang jelas seperti "Pregnant" atau "Not Pregnant".
Namun, hasil ini juga bisa bermasalah.
Baca Juga: Garis Samar pada Test Pack, Ini Langkah Memahami Tes Kehamilan yang Benar