Nakita.id - Membedong adalah praktik yang telah ada sejak zaman kuno dan masih umum digunakan di seluruh dunia untuk menggantungkan bayi pada tubuh orangtua atau perawatnya dengan kain atau selimut.
Praktik ini memiliki banyak manfaat, seperti membuat bayi merasa aman dan nyaman, serta memudahkan perawatan.
Namun, jika dilakukan dengan cara yang salah, membedong dapat menjadi berbahaya bagi bayi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya salah membedong bayi, dampaknya, dan cara yang benar untuk melakukannya.
Bahaya Membedong Bayi yang Salah
1. Suffokasi (sesak napas)
Salah satu bahaya terbesar adalah suffokasi, ketika bayi tidak dapat bernapas dengan baik karena kain atau selimut yang terlalu ketat menutupi hidung atau mulutnya.
Ini dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan bahkan kematian.
2. Dislokasi Panggul
Membedong dengan kaki yang lurus dan terbuka dapat meningkatkan risiko dislokasi panggul pada bayi.
Posisi kaki yang benar adalah ditekuk dengan lembut di lutut dan pinggul agar bayi tetap dalam posisi "M" dengan punggung yang sedikit melengkung.
3. Kehilangan Sirkulasi Darah
Jika pita atau kain yang digunakan terlalu ketat, hal ini dapat mengganggu sirkulasi darah pada bayi, yang dapat mengakibatkan kehilangan sirkulasi ke bagian tubuh tertentu dan merusak jaringan.
4. Peningkatan Risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)
Membedong yang salah atau kain yang terlalu tebal dapat meningkatkan suhu tubuh bayi, yang merupakan faktor risiko untuk SIDS.
Bayi yang terlalu panas mungkin tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka dengan baik.
Baca Juga: Cara Pakai Bedong yang Aman dan Simple, Ini Dia Tipsnya