Lebih Baik Mencegah dari Mengobati, Ini Berbagai Penyakit Anak yang Harus Diwaspadai Saat Musim Kemarau

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 23 September 2023 | 14:00 WIB
Penyakit anak saat musim kemarau (Freepik)

Nakita.id - Sering jadi kekhawatiran para Moms, ini penyakit anak yang harus diwaspadai saat musim kemarau.

Musim kemarau seringkali dianggap sebagai masa yang menyenangkan bagi banyak orang.

Namun, bagi anak-anak, musim kemarau dapat membawa risiko tertentu terkait dengan kesehatan.

Cuaca yang panas dan kering, serta kurangnya pasokan air, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyakit anak yang perlu diwaspadai selama musim kemarau, serta cara-cara untuk mencegahnya.

Penyakit Anak Saat Musim Kemarau

1. Dehidrasi

Dehidrasi adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum pada anak-anak selama musim kemarau.

Peningkatan suhu dan aktivitas fisik yang tinggi dapat menyebabkan anak-anak kehilangan cairan lebih cepat daripada biasanya.

Dehidrasi dapat mengakibatkan gejala seperti bibir kering, kulit kusam, mata cekung, dan bahkan penurunan kesadaran.

Untuk mencegah dehidrasi, pastikan anak minum cukup air sepanjang hari, terutama saat mereka bermain di luar ruangan.

2. Penyakit Kulit

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Telinga Anak Sakit Setelah Berenang, Moms Wajib Tahu

Paparan sinar matahari yang berlebihan selama musim kemarau dapat menyebabkan berbagai masalah kulit pada anak-anak.

Ini termasuk sunburn (luka bakar matahari), kulit kering, gatal-gatal, dan eksim.

Untuk mencegah masalah kulit, pastikan anak Moms menggunakan tabir surya dengan SPF yang tepat, mengenakan pakaian yang melindungi dari sinar matahari, dan meminimalkan waktu terpapar sinar matahari saat matahari paling terik.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Atas

Meskipun musim kemarau cenderung kering, tetapi masih terdapat debu dan alergen di udara yang dapat memicu masalah pernapasan seperti pilek, batuk, dan alergi.

Anak-anak yang rentan terhadap alergi dan asma dapat mengalami eksaserbasi gejala selama musim kemarau.

Pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari paparan asap rokok atau polusi udara yang dapat memperburuk masalah pernapasan.

4. Demam Dengue

Musim kemarau sering dihubungkan dengan peningkatan kasus demam dengue.

Nyamuk Aedes aegypti, yang mengembangkan larvanya di wadah air yang tergenang, lebih aktif selama musim kemarau.

Demam dengue dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam kulit.

Baca Juga: Bayi yang Sakit Tapi Ibu Menyusui yang Minum Obat, Efektifkah?

Untuk mencegah demam dengue, pastikan untuk menjaga lingkungan Moms bebas dari tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti bak mandi, pot bunga, atau ban bekas yang tergenang air.

5. Gastroenteritis

Musim kemarau juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pencernaan, seperti gastroenteritis.

Ini bisa disebabkan oleh kontaminasi air minum atau makanan yang kurang higienis.

Gejala gastroenteritis pada anak-anak termasuk diare, muntah, sakit perut, dan dehidrasi.

Pastikan anak Moms mengonsumsi air minum yang aman dan makanan yang telah dimasak dengan baik.

Selalu cuci tangan sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.

6. Penyakit Mata

Paparan sinar matahari yang kuat dan debu yang terbawa angin selama musim kemarau dapat memicu masalah pada mata anak-anak, seperti konjungtivitis (peradangan mata merah), keringat mata, dan iritasi.

Pastikan anak Moms menggunakan kacamata hitam atau topi untuk melindungi mata mereka dari sinar matahari langsung, dan hindari menggosok mata dengan tangan yang kotor.

7. Heatstroke (Kecapekan Panas)

Baca Juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Step atau Kejang, Ini Tindakan yang Penting yang Aman

Suhu yang tinggi selama musim kemarau dapat menyebabkan heatstroke atau kecapekan panas pada anak-anak.

Gejala heatstroke meliputi demam tinggi, kulit kering, kepala terasa berat, mual, dan bahkan hilangnya kesadaran.

Penting untuk menjaga anak-anak tetap terhidrasi, menghindari terlalu lama berada di bawah sinar matahari, dan memberi mereka istirahat yang cukup saat cuaca sangat panas.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan