3. Polusi dan Sanitasi yang Buruk
Lingkungan yang tidak bersih dan sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit yang dapat menyebabkan stunting.
Air yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan anak-anak lebih rentan terhadap penyakit dan gangguan pencernaan.
4. Ketidakcukupan Nutrisi selama Kehamilan
Stunting dapat dimulai sebelum anak lahir jika ibu hamil mengalami malnutrisi atau ketidakcukupan nutrisi selama kehamilan.
Nutrisi yang tidak mencukupi selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan.
5. Pola Makan yang Tidak Sehat
Pola makan yang tidak seimbang, seperti makanan tinggi gula, garam, dan lemak yang jenuh, dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Kekurangan makanan yang kaya akan nutrisi esensial dapat menyebabkan stunting.
Dampak Berat Badan yang Menjadi Gejala Stunting
Stunting memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak-anak. Beberapa dampaknya meliputi:
1. Keterlambatan Pertumbuhan Fisik
Stunting mengakibatkan anak-anak memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan dengan tinggi badan mereka, yang mengindikasikan keterlambatan pertumbuhan fisik.
Ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan dapat memengaruhi perkembangan otot dan tulang.
2. Keterlambatan Perkembangan Kognitif
Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan kognitif, termasuk masalah dalam berpikir, belajar, dan mengingat.
Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam pendidikan dan produktivitas di masa depan.
Baca Juga: Makanan Anti-Stunting, Kunci Tumbuh Kembang Anak Lebih Sehat