Fakta Dibalik Penggunaan Kontrasepsi Dapat Memengaruhi Kesuksesan Program Kehamilan

By Shannon Leonette, Jumat, 29 September 2023 | 11:05 WIB
Benarkah penggunaan kontrasepsi dapat memengaruhi keberhasilan suatu program kehamilan yang dijalankan? Moms dan Dads bisa cari tahu jawabannya berikut ini. (Nakita.id)

Nakita.id - Tanggal 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Sedunia.

Melalui peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, diharapkan para pasangan sadar akan pentingnya penggunaan kontrasepsi untuk merencanakan keluarga yang sehat dan berkelanjutan.

Penggunaan kontrasepsi juga dilakukan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Mengenal Program Hamil dan Kapan Bisa Memulai

Apabila Moms dan Dads ingin merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, maka ikut program hamil (promil) menjadi satu-satunya jalan.

"Program hamil adalah semua upaya yang dilakukan oleh pasangan suami istri untuk memiliki keturunan," kata dr. Wisnu Setyawan, Sp.OG-KFER dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (27/9/2023).

Promil sendiri ada beraneka ragam sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing pasutri, Moms dan Dads.

"Ada yang cara alami, ada dengan cara diberikan penyubur atau diberikan induksi ovulasi, ada dengan cara inseminasi, ataupun yang terakhir dengan bayi tabung atau kita sebut IVF," sebut dr. Wisnu.

Benarkah Penggunaan Kontrasepsi Dapat Memengaruhi Kesuksesan Promil?

Mungkin Moms dan Dads pernah bertanya-tanya apabila penggunaan alat kontrasepsi dapat memengaruhi kesuksesan promil yang sedang dijalani.

Menurut dr. Wisnu, pasutri yang ingin memiliki keturunan justru tidak perlu menggunakan alat kontrasepsi.

"Karena, alat kontrasepsi tentu saja menghambat terjadinya kehamilan dengan berbagai cara.

Ada yang menghambat terjadinya ovulasi. Ada juga yang menghambat pertemuan sperma dengan sel telur," katanya menjelaskan.

Baca Juga: Di Usia Berapa Remaja Bisa Mendapat Edukasi tentang Kontrasepsi untuk Remaja? Ini Jawaban KemenPPPA

Sehingga, lanjut dr. Wisnu, alangkah baiknya jika pasutri melepas penggunaan alat kontrasepsi jika ingin mendapatkan keturunan.

Akan tetapi, yang perlu menjadi catatan adalah ada beberapa jenis kontrasepsi yang dapat memengaruhi kesuburan.

dr. Wisnu Setyawan, Sp.OG-KFER selaku dokter obgyn Morula IVF Tangerang

"Banyak tipe-tipe metode kontrasepsi yang tersedia dan banyak digunakan sekarang.

Misalnya, metode kontrasepsi hormonal, non hormonal, dan ada juga metode kontrasepsi yang permanen," kata dokter obgyn yang berpraktik di Morula IVF Tangerang ini.

Untuk metode kontrasepsi permanen, menurut dr. Wisnu, tentu akan sulit memperoleh keturunan tapi tidak menutup kemungkinan untuk mendapat keturnan.

"Misalnya pada wanita yang sudah dilakukan tubektomi atau sterilisasi, untuk memperoleh keturunan kembali ada dua cara yang harus dilakukan," ujarnya.

Cara yang pertama adalah dengan melakukan koreksi tuba, atau menyambung kembali saluran telur pada wanita.

Kemudian, cara yang kedua adalah dengan melakukan bayi tabung.

Sementara itu, metode kontrasepsi non hormonal seperti IUD biasanya tidak akan memengaruhi kesuburan.

"Biasanya setelah pelepasan IUD, asalkan tidak terdapat infeksi pada rongga rahimnya, kesuburan akan kembali dalam waktu singkat," ungkap dr. Wisnu.

Baca Juga: 6 Jenis Alat Kontrasepsi yang Umum Digunakan dan Cara Memilihnya

"Begitu pula dengan penggunaan pil kontrasepsi hormonal kombinasi.

Ketika ibu berhenti menggunakan pil kontrasepsi tersebut, maka kesuburannya akan kembali dalam waktu singkat. Sekitar satu siklus berikutnya sudah kembali subur," kata dr. Wisnu menjelaskan.

Meski begitu, dokter obgyn ini menyebut ada beberapa metode kontrasepsi hormonal yang dapat memengaruhi kesuburan itu sendiri.

Misalnya, kontrasepsi suntik terutama yang jenis 3 (tiga) bulan.

Pasalnya, jenis kontrasepsi ini membutuhkan waktu sekitar 6-18 bulan agar kesuburannya kembali.

"Masing-masing metode kontrasepsi memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Kembalinya kesuburan setelah penghentian metode kontrasepsi tertentu juga akan membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk kembali kesuburannya," jelas dr. Wisnu.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Promil

Menurut dr. Wisnu, agar promil bisa sukses, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu penyebab masalah gangguan kesuburan pada pasutri.

"Lalu, solusinya atau promilnya kita sesuaikan dengan penyebabnya," lanjutnya.

"Kalau penyebabnya bisa dikoreksi, koreksi dulu penyebabnya," ujarnya.

Dokter obgyn ini menyampaikan ada banyak penyebab gangguan kesuburan, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Baca Juga: Cocok untuk Promil, Ini Olahraga yang Bisa Meningkatkan Kesuburan Moms dan Dads

Gangguan kesuburan pada laki-laki ada yang dari tingkat ringan, sedang, berat, sampai yang tidak memiliki sperma sama sekali (azoospermia).

"Kalau gangguan kesuburannya hanya sperma berjumlah sedikit, mungkin kita bisa arahkan untuk modifikasi gaya hidup. Mulai dari mengurangi rokok, olahraga, juga diberikan suplemen untuk memperbaiki kualitas spema," terang dr. Wisnu.

"Tapi, kalau misalnya masalah yang dihadapi adalah azoospermia, maka pendekatannya tentu berbeda. Tentu kita tidak lakukan pemberian suplemen, tapi kita cari sebabnya kenapa terjadi azoospermia," lanjutnya menerangkan.

Apabila produksi sperma tidak ada di testis laki-laki, dr. Wisnu menjelaskan bahwa nantinya akan dilakukan pencarian sperma ke buah zakar untuk dipertemukan dengan sel telur perempuan.

Di sisi lain, gangguan kesuburan pada perempuan yang umumnya terjadi adalah tidak adanya ovulasi dan saluran telur buntu atau tersumbat.

"Kalau misalnya penyebab gangguan kesuburan pada perempuan adalah tidak adanya ovulasi atau gangguan di masa subur, kita berikan obat penyubur untuk merangsang timbulnya ovulasi," jelas dokter obgyn ini.

"Tapi, kalau misalnya gangguannya adalah saluran telur yang buntu atau tersumbat, maka satu-satunya solusi adalah mempertemukan sel telur dengan sel sperma di luar tubuh," lanjutnya menjelaskan.

Pasalnya, pembuahan tidak mungkin terjadi di dalam tubuh akibat saluran telur yang buntu atau tersumbat ini.

Maka dari itulah, dr. Wisnu mengingatkan untuk mencari tahu penyebab gangguan kesuburan yang dialami pasutri yang akan menjalani promil.

Kemudian setelah itu, dokter bisa menentukan solusi terbaik yang akan memengaruhi kesuksesan promil yang akan dilakukan.

Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.

Baca Juga: Manfaat Biji Bunga Matahari untuk Promil, Ini Berbagai Fakta yang Harus Moms Tahu