Dampak yang Ditimbulkan Jika Pasutri Terkena Penyakit Menular Seksual, Promil Bisa Gagal!

By Shannon Leonette, Senin, 2 Oktober 2023 | 16:26 WIB
Moms dan Dads wajib tahu, penyakit menular seksual memiliki dampak medis yang sangat luar biasa. Termasuk salah satunya dalam keberhasilan promil yang diikuti. (Nakita.id)

Nakita.id - Setiap tahunnya, Hari Kontrasepsi Sedunia diperingati pada 26 September.

Melalui peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, diharapkan para pasangan sadar akan pentingnya penggunaan kontrasepsi untuk merencanakan keluarga yang sehat dan berkelanjutan.

Selain itu, penggunaan kontrasepsi juga penting untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan kedepannya.

Bahkan, untuk mencegah risiko terjadinya penyakit menular seksual (PMS).

Moms dan Dads harus tahu, PMS ini bisa menyerang siapapun tanpa mengenal usia dan status sosial.

Dampak Laki-laki dan Perempuan Alami Penyakit Menular Seksual

Moms dan Dads tentu tahu, ada banyak sekali dampak yang bisa dialami jika seseorang mengalami PMS.

Salah satu dampaknya yang sudah kita ketahui bersama adalah, dapat mengganggu kesuksesan promil yang sedang dijalankan pasutri.

Hal ini bahkan ditegaskan langsung oleh dr. Wisnu Setyawan, Sp.OG-KFER dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Rabu (27/9/2023).

“Tentu saja.

Karena, penyakit menular seksual ini bisa menyebabkan kerusakan pada organ reproduksi laki-laki maupun perempuan,” ucap dr. Wisnu dengan tegas.

Dampak Medis pada Perempuan yang Alami Penyakit Menular Seksual

Menurut dr. Wisnu, ada beberapa penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan tersumbatnya saluran telur.

Baca Juga: Banyak Terjadi Belakangan Ini, Berikut Bentuk Pendampingan KemenPPPA untuk Anak yang Hamil atau Alami Penyakit Menular Seksual

“Sehingga, sel telur ini bisa timbul infeksi yang dapat menyebabkan penggumpalan nanah di rongga panggul,” jelas dr. Wisnu.

“Akibatnya, bisa timbul abses atau adanya nanah di telur yang tentu saja akan merusak kualitas dari sel telur, bahkan dapat menurunkan cadangan telurnya,” lanjut dokter obgyn yang berpraktik di Morula IVF Tangerang ini.

dr. Wisnu Setyawan, Sp.OG-KFER selaku dokter obgyn Morula IVF Tangerang

Selain itu, pada perempuan dengan PMS, saluran tuba yang seharusnya terbuka menjadi tersumbat.

Atau, bulu-bulu halus yang ada di dalam saluran tuba yang seharusnya berfungsi untuk menyapu embrio ke rahim menjadi tidak aktif.

“Selain itu, bisa juga infeksi ini menyebabkan kerusakan pada lapisan dinding dalam rahim seorang wanita.

Sehingga, menyebabkan infeksi internal dengan endometriosis yang menyebabkan gangguan penempelan embrio ke rahim,” ungkap dr. Wisnu.

Lalu, bagaimana dengan laki-laki? Pastikan jangan sampai terlewat!

Dampak Medis pada Perempuan yang Alami Penyakit Menular Seksual

Pada laki-laki dengan PMS, satu-satunya dampak yang sangat berpengaruh terletak pada sperma itu sendiri, Dads.

“Pada pria, bisa terjadi penurunan dari kuota sperma.

Sehingga, menyebabkan turunnya jumlah sperma maupun pergerakannya tidak baik,” terang dr. Wisnu.

Baca Juga: 6 Gejala Sifilis pada Pria Serta Penyebabnya, Penting untuk Diperhatikan!

Meski begitu, apakah bisa pasutri dengan PMS pada salah satu atau keduanya mengikuti promil?

Pastikan Moms dan Dads tidak melewatkan penjelasan berikut ini.

Bisakah Pasutri dengan Penyakit Menular Seksual Mengikuti Promil?

Menurut dr. Wisnu, pasutri dengan PMS pada salah satu atau bahkan keduanya tetap saja bisa mengikuti promil.

Asalkan, pasutri ini sudah melakukan screening terlebih dahulu sebelum siap mengikuti promil.

“Jadi sebenarnya, screening dari infeksi pada kedua pasangan ini, baik pada laki-laki maupun perempuan, merupakan salah satu langkah awal sebelum memulai promil,” terang dr. Wisnu.

“Biasanya, kalau memang perlu diobati, akan diobati terlebih dahulu,” lanjutnya.

Itulah tujuan pertama dari dilakukannya screening pada pasutri yang akan melakukan promil.

Tujuan kedua adalah, agar dokter bisa menentukan bagaimana cara persalinan bayi akan dilakukan.

“Ada kondisi-kondisi tertentu yang misalnya kalau hamil, nanti akan dilakukan terapi-terapi khusus sebelum bayinya lahir.

Atau nanti, akan menentukan cara persalinan pada si bayinya nanti,” ungkap dokter obgyn ini.

Maka dari itu, jangan sampai Moms dan Dads lewatkan screening sebelum memulai promil ya.

Baca Juga: Benarkah Ovulasi Bisa Menjadi Kontrasepsi Alami? Begini Cara Menentukannya

Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Promil pada Pasutri

Menurut dr. Wisnu, agar promil bisa sukses, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu penyebab masalah gangguan kesuburan pada pasutri.

"Lalu, solusinya atau promilnya kita sesuaikan dengan penyebabnya. Kalau penyebabnya bisa dikoreksi, koreksi dulu penyebabnya," ujarnya.

Dokter obgyn ini menyampaikan ada banyak penyebab gangguan kesuburan, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Gangguan kesuburan pada laki-laki ada yang dari tingkat ringan, sedang, berat, sampai yang tidak memiliki sperma sama sekali (azoospermia).

"Kalau gangguan kesuburannya hanya sperma berjumlah sedikit, mungkin kita bisa arahkan untuk modifikasi gaya hidup. Mulai dari mengurangi rokok, olahraga, juga diberikan suplemen untuk memperbaiki kualitas sperma," terang dr. Wisnu.

"Tapi, kalau misalnya masalah yang dihadapi adalah azoospermia, maka pendekatannya tentu berbeda. Tentu kita tidak lakukan pemberian suplemen, tapi kita cari sebabnya kenapa terjadi azoospermia," lanjutnya menerangkan.

Apabila produksi sperma tidak ada di testis laki-laki, dr. Wisnu menjelaskan bahwa nantinya akan dilakukan pencarian sperma ke buah zakar untuk dipertemukan dengan sel telur perempuan.

Di sisi lain, gangguan kesuburan pada perempuan yang umumnya terjadi adalah tidak adanya ovulasi dan saluran telur buntu atau tersumbat.

"Kalau misalnya penyebab gangguan kesuburan pada perempuan adalah tidak adanya ovulasi atau gangguan di masa subur, kita berikan obat penyubur untuk merangsang timbulnya ovulasi," jelas dokter obgyn ini.

"Tapi, kalau misalnya gangguannya adalah saluran telur yang buntu atau tersumbat, maka satu-satunya solusi adalah mempertemukan sel telur dengan sel sperma di luar tubuh," lanjutnya menjelaskan.

Pasalnya, pembuahan tidak mungkin terjadi di dalam tubuh akibat saluran telur yang buntu atau tersumbat ini. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Fakta Dibalik Penggunaan Kontrasepsi Dapat Memengaruhi Kesuksesan Program Kehamilan