Bisa Diketahui Lewat Pemeriksaan, Ini Kelainan Janin yang Bisa Dideteksi Sejak Dini

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 22 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Kelainan janin yang bisa dideteksi sejak dini (Freepik)

- Tes Non-Invasif Prenatal (NIPT)

NIPT adalah tes darah yang relatif baru dan sangat akurat. Tes ini dapat mendeteksi kelainan genetik seperti sindrom Down (trisomi 21), sindrom Edwards (trisomi 18), dan sindrom Patau (trisomi 13). NIPT juga dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin janin.

Kedua tes ini dapat dilakukan pada trimester pertama atau kedua kehamilan dan memberikan informasi yang lebih rinci tentang kesehatan janin.

3. Amniocentesis

Amniocentesis adalah tes yang melibatkan pengambilan sampel cairan ketuban yang mengelilingi janin.

Sampel cairan ketuban ini kemudian dianalisis untuk mendeteksi kelainan genetik atau kelainan kromosom pada janin.

Tes ini biasanya direkomendasikan jika ada faktor risiko tinggi atau hasil tes sebelumnya yang mencurigakan.

Amniocentesis adalah tes yang invasif dan memiliki risiko keguguran, oleh karena itu, biasanya hanya direkomendasikan jika ada indikasi medis yang kuat.

Tes ini biasanya dilakukan pada trimester kedua kehamilan.

4. Tes Kadar Hormon Kehamilan Ganda (Multiple Marker Screening)

Tes ini juga dikenal sebagai tes Triple Screen atau Quad Screen dan digunakan untuk mendeteksi risiko kelainan genetik tertentu, seperti sindrom Down, sindrom Edwards, dan sindrom Patau.

Tes ini melibatkan pengukuran kadar hormon dalam darah ibu, termasuk AFP (alpha-fetoprotein), hCG (human chorionic gonadotropin), unconjugated estriol, dan inhibin-A.

Hasil tes ini memberikan perkiraan risiko kelainan genetik pada janin.

Baca Juga: Benarkah Ngidam Ubi Jalar Saat Hamil Dapat Sebabkan Kelainan Janin? Simak Penjelasannya Moms!

Jika hasilnya menunjukkan risiko tinggi, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti amniocentesis atau tes NIPT untuk konfirmasi.

Tes ini biasanya dilakukan pada trimester kedua kehamilan, biasanya antara minggu ke-15 dan ke-20.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan