Ibu Hamil Kejang Apakah Berbahaya? Kenali Apa Saja Faktor Pemicunya

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 21 November 2023 | 10:00 WIB
Ibu hamil kejang apakah berbahaya? (Freepik)

Ini terjadi biasanya setelah usia kehamilan 20 minggu dan ditandai dengan peningkatan tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine.

Preeklampsia dapat menyebabkan perubahan pada pembuluh darah dan fungsi organ-organ tubuh.

Kejang pada ibu hamil yang disebabkan oleh preeklampsia disebut eklampsia.

Preeklampsia dapat menghambat aliran darah ke plasenta, menyebabkan kurangnya oksigen dan nutrisi yang diterima janin.

Kondisi ini tidak hanya membahayakan kesehatan ibu, tetapi juga dapat berdampak serius pada perkembangan janin, bahkan hingga risiko kelahiran prematur atau kematian janin.

2. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Selain preeklampsia, tekanan darah tinggi atau hipertensi pada umumnya juga dapat meningkatkan risiko kejang pada ibu hamil.

Hipertensi dapat mempengaruhi pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke organ-organ vital, termasuk plasenta.

Kurangnya pasokan darah dan oksigen ke janin dapat menyebabkan kondisi yang disebut hipoksia, yang dapat memicu kejang pada ibu hamil.

Ibu hamil dengan riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau yang mengalami peningkatan tekanan darah selama kehamilan harus dipantau dengan ketat oleh tenaga medis. P

engelolaan tekanan darah menjadi kunci untuk mengurangi risiko kejang yang disebabkan oleh hipertensi.

Baca Juga: Dinilai Trendy dan Kekinian, Sebenarnya Bolehkah Ibu Hamil Pakai Celana Jeans?