Cara Mengatasi Penipuan Online, Cepat Lakukan Ini Sebelum Uang Terkuras Habis

By Ratnaningtyas Winahyu, Senin, 27 November 2023 | 20:00 WIB
Cara mengatasi penipuan online (Freepik.com/jcomp)

Nakita.id – Belakangan ini, penipuan secara online kian marak terjadi.

Para pengguna internet pun diharapkan bisa lebih melindungi diri dari potensi bahaya ini.

Tapi, bagaimana jika sudah terlanjur mengalaminya?

Jangan panik, Moms bisa melakukan beberapa tips berikut ini untuk mengatasinya.

Yuk, disimak!

Cara mengatasi penipuan online

Melansir dari Aegon.co.uk, inilah beberapa cara yang sebaiknya langsung dilakukan saat mengalami penipuan online.

1. Segera hubungi provider dan bank

Jika telah menjadi korban penipuan, mungkin belum terlambat untuk Moms menghentikannya bila bertindak cepat.

Hubungi penyedia di tempat Moms melakukan transaksi (misalnya bank) dan beri tahu mereka apa yang terjadi.

Pastikan Moms memberikan sebanyak mungkin informasi, seperti kepada siapa Moms melakukan pembayaran dan mengapa menganggapnya sebagai penipuan.

Mereka mungkin dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut dan membatalkan pembayaran yang Moms buat sebelum mencapai rekening penipu.

2. Laporkan

Jika telah menjadi korban penipuan, penting untuk melaporkannya sesegera mungkin.

Baca Juga: Tanda-tanda Penipuan Lewat Aplikasi WhatsApp, Waspadalah Jika Terima Pesan Seperti Ini

Namun, meski sudah melaporkan penipuan, tidak ada jaminan Moms akan mendapatkan uang kembali.

Tetapi, dengan laporan yang dibuat, Moms mungkin membantu mencegah hal itu terjadi lagi pada diri sendiri atau orang lain.

Cobalah untuk mencatat sebanyak mungkin informasi sebelum membuat laporan, seperti:

- Nama individu atau perusahaan yang digunakan oleh penipu

- Alamat yang digunakan

- Nomor rekening terkait penipuan

- Jenis informasi yang Moms bagikan, seperti pin atau kata sandi

- Catatan tentang bagaimana melakukan transaksi

Detail ini bisa berguna untuk menyelidiki penipuan, serta untuk mendapatkan saran tentang langkah selanjutnya.

Beberapa orang mungkin enggan melaporkan bahwa mereka menjadi korban penipuan karena malu atau malas menghadapi prosesnya.

Namun ingatlah, penipuan bisa terjadi pada siapa saja, jadi jangan takut untuk bersuara.

Baca Juga: Tips dan Trik Cara Menghindari Penipuan Lewat Aplikasi WhatsApp

3. Ganti kata sandi

Tergantung pada sifat penipuan, Moms mungkin akan kehilangan informasi pribadi seperti nomor rekening bank dan alamat.

Dalam hal ini, penting untuk segera mengganti semua kata sandi dan pin.

Pastikan Moms pergi langsung ke situs web penyedia daripada mengikuti tautan e-mail yang mungkin dikirim, jika tautan tersebut mungkin bagian dari penipuan.

4. Pantau laporan kredit

Sangat penting untuk memantau laporan kredit untuk setiap aktivitas yang tidak biasa.

Misalnya seperti pembukaan rekening bank atau pengajuan kredit atas nama Moms.

Ini terutama penting dilakukan jika Moms kehilangan informasi pribadi selama penipuan.

Moms dapat melakukannya melalui situs web pemeriksaan kredit.

Moms juga dapat menempatkan pemberitahuan penipuan pada file kredit untuk memberi tahu pemberi pinjaman bahwa mereka perlu memeriksa identitas sebelum dilakukan pinjaman atau kredit yang diambil atas nama Moms.

5. Tetap terinformasi untuk mencegah kejadian terulang kembali

Jika sudah menjadi korban penipuan, kemungkinan Moms bisa menjadi target lagi.

Atau, bisa juga informasi Moms dapat dibagikan atau dijual kepada penipu lain.

Oleh karena itu, penting untuk lebih berhati-hati dan pastikan Moms tetap terinformasi tentang penipuan umum sehingga Moms dapat mengidentifikasi dan menghindarinya.

Baca Juga: Mencegahnya Lebih Baik, Begini Cara Menghindari Penipuan Online

Beberapa penipuan umum termasuk:

- Pembayaran dorongan yang diotorisasi (APP)

Moms ditipu untuk dengan sukarela mengirim uang ke penipu.

Phishing

Pesan teks atau e-mail palsu dari lembaga terpercaya seperti penyedia pensiun atau bank digunakan untuk menipu memberikan informasi Moms.

- Penipuan investasi

Moms diminta untuk berinvestasi dalam produk yang tidak ada.

- Malware

Perangkat lunak di-install ke perangkat Moms yang kemudian dapat melacak apa yang Moms lakukan atau sepenuhnya mengambil alihnya.

- Penipuan akun aman

Penipu memberi tahu bahwa akun Moms telah diretas dan meminta Moms mentransfer uang ke rekening yang mereka kendalikan.

- Penipuan lelang online

Moms membeli produk yang sebenarnya tidak ada.

Apakah uang bisa kembali setelah menjadi korban penipuan?

Tergantung pada jenis penipuan dan bagaimana membayar atau mentransfer uang, mungkin memungkinkan untuk mendapatkan uang Moms kembali karena beberapa undang-undang dan perlindungan tertentu.

Sebagai contoh, dalam kasus penipuan lelang online, Moms mungkin dilindungi oleh Undang-Undang Kredit Konsumen jika membayar menggunakan kartu kredit dan bisa mendapatkan uang kembali dari penyedia kartu kredit.

Nah, itu dia Moms beberapa cara mengatasi penipuan online.

Hati-hati, ya!

Baca Juga: Tips Membeli Barang Elektronik Bekas secara Online, Lakukan 12 Hal Ini Agar Tidak Tertipu