Ini dapat terjadi jika kurikulum tidak sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
- Tugas rumah yang berat
Beban tugas rumah yang berlebihan dapat meningkatkan tingkat stres anak.
Pemberian tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka adalah kunci untuk mengurangi tekanan.
2. Tekanan dari orang tua dan guru
- Harapan tidak realistis
Orang tua dan guru yang memiliki harapan tidak realistis terhadap prestasi akademis anak dapat menciptakan tekanan yang tidak perlu.
- Kritik berlebihan
Kritik yang berlebihan terhadap kinerja anak tanpa memberikan dukungan dan pujian positif dapat merangsang stres.
3. Masalah sosial di sekolah
- Bullying
Anak yang mengalami pelecehan atau intimidasi di sekolah dapat merasa stres dan takut untuk pergi ke sekolah.
- Tidak cocok dengan teman
Kesulitan anak dalam berinteraksi dengan teman sekelas dapat menyebabkan rasa cemas dan stres sosial.
4. Kurangnya keterampilan manajemen waktu
- Pelekatan pada gadget
Anak-anak yang terlalu fokus pada perangkat elektronik mereka mungkin kesulitan mengelola waktu dengan efektif.
Tak hanya itu, hal tersebut juga bisa membuatnya meninggalkan pekerjaan rumah atau belajar hingga terakhir.
- Kurangnya perencanaan waktu
Tidak memiliki rencana waktu yang baik dapat menyebabkan anak merasa terlalu terbebani saat tenggat waktu tugas semakin dekat.
5. Masalah kesehatan mental
- Kecemasan dan depresi
Anak-anak juga dapat mengalami kecemasan atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan menyerap informasi.