Sering Jadi Pertanyaan Bolehkah Ibu Menyusui Makan Jengkol, Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

By Poetri Hanzani, Minggu, 31 Desember 2023 | 10:30 WIB
Mitos dan fakta seputar konsumsi jengkol oleh ibu menyusui. (Freepik)

Nakita.id - Ibu menyusui seringkali dibatasi dalam pilihan makanan mereka karena kekhawatiran terkait dampaknya pada kesehatan bayi mereka.

Salah satu makanan kontroversial yang sering muncul dalam pembahasan ini adalah jengkol.

Namun, apakah benar ibu menyusui sebaiknya menghindari makan jengkol?

Ketahui mitos dan fakta seputar konsumsi jengkol oleh ibu menyusui.

Mitos Seputar Jengkol dan Ibu Menyusui

1. Jengkol Menyebabkan Kolik pada Bayi

Mitos ini muncul karena beberapa orang percaya bahwa senyawa-senyawa dalam jengkol dapat menyebabkan perut kembung pada bayi.

Namun, penelitian ilmiah menunjukkan bahwa sebagian besar bayi tidak mengalami masalah jika ibu mereka mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang wajar.

2. Bau Jengkol dapat Mengganggu Kualitas ASI

Beberapa orang khawatir bahwa bau jengkol yang kuat dapat mempengaruhi rasa dan aroma ASI, sehingga bayi mungkin menolak untuk menyusu.

Namun, ini lebih bersifat subjektif dan tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.

Fakta Seputar Jengkol dan Ibu Menyusui

1. Nutrisi dalam Jengkol

Jengkol mengandung nutrisi penting seperti protein, serat, dan berbagai vitamin dan mineral.

Secara umum, konsumsi makanan yang kaya nutrisi dapat bermanfaat bagi ibu menyusui, asalkan dalam batas yang wajar.

2. Pengaruh Terhadap ASI

Tidak ada bukti ilmiah yang meyakinkan yang menunjukkan bahwa konsumsi jengkol secara moderat memiliki dampak negatif pada kualitas atau kuantitas ASI.

Baca Juga: Penyebab Rambut Rontok Selama Masa Menyusui dan Cara Menanganinya

Setiap ibu menyusui dapat memantau respons bayinya terhadap makanan tertentu dan membuat keputusan berdasarkan pengalaman pribadi mereka.

Tips untuk Konsumsi Jengkol bagi Ibu Menyusui

1. Konsumsi dalam Jumlah yang Wajar

Sebaiknya, ibu menyusui mengonsumsi jengkol dalam jumlah yang wajar.

Menghindari makan berlebihan dapat membantu mengurangi risiko potensial masalah pencernaan pada bayi.

2. Pantau Reaksi Bayi

Jika ibu menyusui memutuskan untuk mengonsumsi jengkol, penting untuk memperhatikan reaksi bayi.

Jika bayi menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman atau reaksi alergi, segera konsultasikan dengan dokter.

Bolehkah ibu menyusui makan jengkol? Secara umum, dengan memperhatikan jumlah konsumsi dan merespons tanda-tanda dari bayi, banyak ibu menyusui dapat menikmati jengkol tanpa masalah.

Namun, setiap individu berbeda, dan konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum membuat keputusan adalah langkah bijak.

Dengan memahami fakta dan menghindari berbagai mitos seputar konsumsi jengkol.

Ibu menyusui dapat menjaga keberagaman diet mereka tanpa harus khawatir akan dampak negatif pada kesehatan bayi mereka.

Tetaplah berkomunikasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan bahwa keputusan makanan Moms selama menyusui adalah yang terbaik untuk Moms dan bayi.

Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.

Baca Juga: Rekomendasi Makanan Ibu Menyusui Agar Bayi Cepat Gemuk, Cek Moms!