Nakita.id - Tahun ini, perayaan Hari Ibu akan jatuh pada hari Jumat, 22 Desember 2023.
Melalui peringatan Hari Ibu ini, kita diingatkan kembali bahwa perempuan memiliki peran dan kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Apalagi, keberadaan perempuan sangat penting untuk menciptakan keluarga sehat anak berprestasi.
Hal ini tentunya tidak dapat dipungkiri, karena peran perempuan sebagai ibu sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak di masa mendatang.
Tujuannya, agar anak bisa menjadi pribadi yang berprestasi dan berhasil di segala aspek kehidupannya.
Di zaman sekarang ini, sudah banyak perempuan yang bekerja sambil mengasuh anak-anaknya dalam keluarga.
Beberapa diantaranya bahkan terjun dalam sektor yang bisa dibilang cukup penting untuk pembangunan bangsa dan negara kedepannya.
Salah satunya adalah Rohika Kurniadi Sari, ibu empat anak yang juga menjabat sebagai Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan KemenPPPA RI.
Berikut cerita lengkap mengenai keseharian Rohika sebagai aparatur sipil negara (ASN) di KemenPPPA sekaligus sebagai seorang ibu.
Mulai Terjun ke Dunia Publik Sejak Tahun 1990
Rohika bercerita, dirinya pertama bekerja di KemenPPPA sejak tahun 1990.
Menurutnya, sejak saat itu, dirinya yang juga adalah seorang ibu seharusnya melakukan pengasuhan anak.
Baca Juga: Tema dan Sejarah Hari Ibu Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 22 Desember
"Tapi, saya diberikan keleluasan untuk mengambil posisi di dunia publik. Sebagai ASN di KemenPPPA," ujarnya dalam acara Instagram Live Referenata: Peran Ibu dalam Wujudkan Keluarga Sehat, Anak Berprestasi, Selasa (19/12/2023).
"Tentu tantangan sebagai perempuan menjadi pengambil kebijakan ini tidak sama dengan laki-laki, karena mendapatkan peran yang tidak kecil di masyarakat," ungkap Rohika.
Artinya, lanjutnya lagi, selain melakukan fungsi pengasuhan dalam keluarga, dirinya juga ditantang untuk belajar bagaimana cara menghadapi situasi yang ada di Jakarta.
"Situasi ketika saya bekerja di Jakarta berebda dengan ketika saya masih di Surabaya. Permasalahannya sudah sangat kompleks," sebut Rohika.
Rohika juga membagikan ceritanya mengenai tantangan menggunakan transportasi publik setiap hari dari Depok ke Jakarta selama dua jam lamanya.
Tidak seperti ketika dia sebelumnya pernah bekerja di Kemenkominfo, yang menyediakan sarana kerja berupa transportasi bus pegawai sebagai akses pergi pulang kantor.
Tidak hanya itu. Tantangan Rohika menjadi perempuan di dunia publik adalah kejahatan dalam transportasi publik di Jakarta.
"Itu juga menjadi tantangan yang kita harus fight (upayakan).
Mengamankan transportasi (publik) di Jakarta itu tidak seramah seperti di Surabaya," katanya menyampaikan.
Oleh karena itulah, dengan tumbuhnya para perempuan berkeluarga yang juga terjun dalam sektor publik, hal ini tentunya bisa menjadi peluang besar.
Baca Juga: Pentingnya Peran Ayah Membantu Ibu Ciptakan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Begini Caranya
"Mendapatkan peluang untuk bisa mengambil keputusan di dunia publik," tegasnya.
"Ini yang memang harus kita upayakan lah bagi perempuan untuk menghadapi situasi yang memang dituntut.
Lalu, kita diberikan peluang untuk menjadi subyek dalam pembangunan," tutupnya.
Itu tadi kisah Rohika yang memperjuangkan hak-hak perempuan di dunia publik sebagai pengambil kebijakan, juga sebagai seorang ibu empat anak.
Masing-masing ibu tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam masyarakat meski sudah berkeluarga.
Tentunya juga cara mereka menghadapi tantangan tersebut terbilang unik-unik, sesuai dengan kemampuannya.
Untuk itulah, Moms patut bangga atas apa yang sudah Moms capai sejauh ini di dalam masyarakat meski harus menjalani fungsi pengasuhan dalam keluarga.
Semoga kisah Rohika yang bekerja di KemenPPPA bisa menjadi inspirasi ya, Moms.
Terlebih, berjuang dalam menciptakan keluarga sehat anak berprestasi sedini mungkin.