Nakita.id – Menyusui pada ibu yang hidup dengan HIV (Human Immunodeficiency Virus) seringkali menjadi topik kontroversial dan penuh dengan mitos.
Meskipun HIV dapat ditularkan melalui ASI (Air Susu Ibu), namun dengan penanganan yang tepat, risiko penularan dapat diminimalisir.
Bagaimana caranya?
Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Mitos seputar menyusui pada ibu dengan HIV
1. ASI dari Ibu HIV selalu menularkan virus kepada bayi
Fakta: Dengan pengobatan yang tepat, risiko penularan HIV melalui ASI dapat dikurangi secara signifikan.
Obat antiretroviral yang diresepkan oleh dokter dapat menekan jumlah virus dalam ASI.
2. Ibu dengan HIV harus menghindari menyusui sepenuhnya.
Fakta: Panduan WHO (World Health Organization) merekomendasikan bahwa ibu dengan HIV dapat menyusui dengan aman jika menerapkan langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan.
Salah duanya adalah konsumsi obat antiretroviral dan praktik menyusui eksklusif.
3. ASI dari ibu HIV lebih rendah kualitasnya.
Fakta: ASI ibu dengan HIV memiliki nutrisi yang sama baiknya dengan ASI ibu tanpa HIV.
ASI tetap menjadi sumber nutrisi penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Fakta-fakta lainnya
1. Pentingnya pengobatan antiretroviral
Pengobatan antiretroviral pada ibu dengan HIV membantu menekan jumlah virus dalam tubuh, termasuk dalam ASI.
Baca Juga: Jangan Terlalu Panik, Ini Penyebab Keluar Flek pada Ibu Menyusui