Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat dan dosis yang aman selama menyusui.
WHO merekomendasikan metode "menyusui eksklusif" selama enam bulan pertama.
Bayi harus mendapatkan ASI secara eksklusif tanpa tambahan makanan lain. Hal ini akan membantu mengurangi risiko penularan virus melalui makanan lain.
Bayi dari ibu dengan HIV perlu dipantau secara ketat oleh petugas kesehatan. Pemeriksaan rutin dan tes HIV pada bayi membantu mendeteksi dini apabila terjadi penularan.
Sebelum menyusui, konsultasikan dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapatkan panduan spesifik berdasarkan kondisi kesehatan dan jenis pengobatan yang dijalani.
Ikuti jadwal pemeriksaan rutin bayi dan ibu yang ditentukan oleh petugas kesehatan. Tes HIV pada bayi sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter.
Praktik menyusui eksklusif dapat mengurangi risiko penularan. Pastikan bayi hanya mendapatkan ASI tanpa tambahan makanan selama enam bulan pertama.
Ibu dengan HIV perlu memperhatikan nutrisi dan kesehatan pribadi. Asupan nutrisi yang baik dan perawatan diri yang optimal mendukung kesehatan dan kualitas ASI.
Meskipun menyusui pada ibu dengan HIV memerlukan langkah-langkah pencegahan ekstra, dengan pengobatan yang tepat dan pemantauan kesehatan yang baik, risiko penularan dapat diminimalkan.
Penting untuk mendekonstruksi mitos seputar ASI dari ibu dengan HIV dan memberikan informasi yang akurat untuk mendukung keputusan yang sehat bagi ibu dan bayi.
Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk panduan yang spesifik dan sesuai dengan kondisi masing-masing. Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan bagi Ibu Menyusui, Mudah Banget Diikuti
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR