Sering Bikin Khawatir, Ternyata Ini Berbagai Penyebab Gerakan Janin Berkurang di Dalam Kandungan

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 28 Januari 2024 | 06:00 WIB
Penyebab gerakan janin berkurang (Freepik)

Nakita.id - Salah satu momen paling menggembirakan selama kehamilan adalah merasakan gerakan janin.

Gerakan janin merupakan tanda bahwa bayi dalam kandungan Anda sehat dan berkembang dengan baik.

Namun, ada saat-saat ketika Anda mungkin merasa gerakan janin berkurang, yang dapat menimbulkan kekhawatiran.

Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum gerakan janin berkurang dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memastikan kesehatan bayi Anda.

Penyebab Gerakan Janin Berkurang

1. Faktor Normal

Penting untuk diingat bahwa gerakan janin dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Pada trimester kedua kehamilan, gerakan janin mungkin masih terasa lemah atau tidak teratur.

Pada trimester ketiga, gerakan janin seharusnya lebih teratur, dan Anda seharusnya merasakannya setidaknya sepuluh kali dalam dua jam.

Namun, ada beberapa faktor normal yang dapat memengaruhi intensitas gerakan janin, seperti posisi bayi, aktivitas fisik Anda, dan konsumsi kafein.

2. Kurangnya Cairan Amnion

Cairan amnion memainkan peran penting dalam melindungi dan menyediakan ruang bagi gerakan janin.

Baca Juga: Lilitan Janin saat Hamil, Ketahui Penyebabnya dan Komplikasi yang Bisa Terjadi

Jika jumlah cairan amnion berkurang, bayi mungkin merasa lebih terbatas dalam bergerak.

Kurangnya cairan amnion dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan air dalam tubuh ibu, masalah plasenta, atau kebocoran cairan amnion.

Jika Anda merasa gerakan janin berkurang, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

3. Plasenta yang Tidak Berfungsi dengan Baik

Plasenta adalah organ penting yang menyediakan nutrisi dan oksigen kepada janin.

Jika plasenta tidak berfungsi dengan baik, pasokan nutrisi dan oksigen ke janin dapat terganggu, yang dapat mempengaruhi gerakan janin.

Preeklampsia atau insufisiensi plasenta adalah beberapa kondisi yang dapat memengaruhi fungsi plasenta.

Monitoring secara teratur dengan dokter dan pemeriksaan kehamilan yang cermat dapat membantu mendeteksi masalah plasenta lebih awal.

4. Penyempitan atau Penyumbatan Aliran Darah ke Rahim

Aliran darah yang memadai ke rahim sangat penting untuk mendukung kesehatan janin.

Jika terjadi penyempitan atau penyumbatan aliran darah ke rahim, pasokan oksigen dan nutrisi ke janin dapat terhambat. Ini dapat menyebabkan gerakan janin yang berkurang.

Baca Juga: Arti Tendangan Janin Selama Kehamilan Mulai dari Trimester Pertama hingga Ketiga

Kondisi medis seperti trombosis vena dalam, pembekuan darah, atau tekanan darah tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke rahim.

Pemantauan dan perawatan medis diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

5. Diabetes Gestasional atau Diabetes Prakelahiran

Diabetes gestasional atau diabetes prakelahiran dapat memengaruhi kesehatan janin dan menyebabkan gerakan janin berkurang.

Tingginya kadar gula darah dalam tubuh ibu dapat memicu pertumbuhan berlebihan pada janin, yang dapat membuat gerakan janin terbatas.

Pengelolaan gula darah secara ketat dan pemantauan teratur oleh tim kesehatan dapat membantu menjaga kesehatan janin.

6. Infeksi pada Janin atau Ketuban Amnion

Infeksi pada janin atau ketuban amnion dapat menjadi penyebab serius gerakan janin yang berkurang.

Infeksi dapat memicu respon inflamasi dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan janin.

Gejala infeksi seperti demam, nyeri perut, atau perubahan warna ketuban amnion harus segera dilaporkan kepada dokter.

7. Tekanan Darah Rendah atau Shock

Baca Juga: Si Kecil Tetap Aktif Sampai Lahir, Yuk Coba 7 Cara Efektif Memancing Gerakan Janin dalam Kandungan

Tekanan darah rendah atau keadaan shock dapat mengurangi aliran darah ke organ-organ vital, termasuk rahim dan janin.

Keadaan ini dapat menyebabkan gerakan janin yang berkurang dan memerlukan perhatian medis segera.

Jika Anda mengalami pusing, pingsan, atau tekanan darah rendah, segera hubungi tenaga medis.

8. Posisi Janin yang Tidak Biasa atau Terjepit Tali Pusar

Beberapa kali, gerakan janin yang berkurang dapat disebabkan oleh posisi janin yang tidak biasa atau terjepitnya tali pusar di sekitar tubuh bayi.

Ini dapat membatasi gerakan janin dan memerlukan intervensi medis untuk memperbaiki posisi atau mengatasi masalah tali pusar.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan