Konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan karbohidrat olahan dapat menyebabkan penumpukan kalori berlebihan.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik yang Konsisten
Aktivitas fisik memainkan peran kunci dalam pengelolaan berat badan.
Kekurangan latihan fisik yang konsisten setelah melahirkan dapat menyulitkan pembakaran kalori dan pengelolaan berat badan.
5. Kurangnya Tidur dan Stres
Kurang tidur dan tingkat stres yang tinggi dapat memengaruhi hormon-hormon yang berhubungan dengan nafsu makan dan metabolisme.
Jika seorang ibu baru tidak mendapatkan cukup istirahat atau merasa sangat stres, ini dapat berkontribusi pada masalah berat badan yang sulit turun.
6. Penyebab Medis atau Kesehatan
Beberapa kondisi medis tertentu atau perubahan kesehatan tertentu setelah melahirkan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengelola berat badan.
Kondisi seperti hipotiroidisme pasca melahirkan bisa menjadi penyebabnya.
7. Gaya Hidup yang Tidak Aktif
Gaya hidup yang kurang aktif dan kebiasaan duduk terlalu lama dapat menyebabkan akumulasi lemak, terutama di area perut.
Jika seorang ibu baru kekurangan aktivitas fisik, ini dapat menghambat proses penurunan berat badan.
8. Kurangnya Dukungan dan Pemahaman
Dalam beberapa kasus, ibu baru mungkin menghadapi tekanan eksternal terkait penampilan tubuh pasca melahirkan.
Kurangnya dukungan sosial dan pemahaman terhadap perubahan tubuh pasca kehamilan dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Baca Juga: Menjelajahi Fenomena Penglihatan Tidak Jelas Setelah Melahirkan, Simak Yuk