Makanan Penyebab Kolik pada Bayi, Hindari Demi Kenyamanan Si Kecil!

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 20 Januari 2024 | 20:00 WIB
Makanan penyebab kolik pada bayi (Freepik)

Nakita.idKolik pada bayi adalah masalah umum yang sering membuat para orang tua khawatir.

Kolik biasanya terjadi pada bayi yang sehat dan tumbuh dengan baik, tetapi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan pada bayi dan memberikan tantangan bagi para orang tua.

Salah satu faktor yang dapat berkontribusi pada kolik adalah makanan yang dikonsumsi oleh bayi.

Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan yang dapat menjadi penyebab kolik pada bayi dan bagaimana orang tua dapat mengatasi masalah ini.

Kolik pada bayi didefinisikan sebagai serangan tangisan berkepanjangan dan tidak terduga pada bayi yang sehat, biasanya terjadi pada sore atau malam hari.

Meskipun penyebab pasti kolik belum sepenuhnya dipahami, banyak ahli yakin bahwa faktor-faktor seperti gas, ketidakmatangan sistem pencernaan, dan sensitivitas terhadap rangsangan lingkungan dapat memainkan peran dalam munculnya kolik.

Makanan Penyebab Kolik pada Bayi

Beberapa makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang menyusui atau makanan yang diberikan kepada bayi secara langsung dapat menjadi penyebab kolik. Ini termasuk:

a. Kafein

Jika ibu menyusui mengonsumsi terlalu banyak kafein, seperti minuman kopi atau teh, kafein dapat melewati ke ASI dan mempengaruhi bayi.

Kafein dapat merangsang sistem saraf bayi, menyebabkan ketidaknyamanan dan mungkin berkontribusi pada kolik.

b. Bawang dan Bawang Putih

 Baca Juga: Membantu Mengatasi Kolik pada Bayi dengan Menggendong oleh Ayah

Baunya yang kuat dan senyawa-senyawa dalam bawang dan bawang putih dapat memasuki ASI dan membuat bayi merasa tidak nyaman.

Beberapa bayi mungkin lebih sensitif terhadap bawang dan bawang putih daripada yang lain.

c. Makanan Pedas

Makanan pedas atau bumbu yang kuat dapat mengiritasi lambung bayi dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Sebaiknya hindari memberikan makanan pedas kepada bayi atau konsumsi makanan pedas secara berlebihan jika ibu menyusui.

d. Produk Susu

Sebagian kecil bayi memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu sapi.

Produk susu yang dikonsumsi oleh ibu menyusui atau diberikan kepada bayi dapat menyebabkan kolik pada bayi yang sensitif terhadap susu.

e. Sayuran Gas

Sayuran tertentu, seperti brokoli, kol, dan kubis, dapat menyebabkan produksi gas yang lebih banyak pada bayi.

Jika bayi cenderung kolik, mengurangi konsumsi sayuran yang dapat menyebabkan gas mungkin bisa membantu.

 Baca Juga: Para Moms Wajib Tahu Teknik Pijat Atasi Kolik pada Bayi, Yuk Catat!

f. Makanan Tinggi Gula

Makanan atau minuman yang tinggi gula dapat merangsang sistem saraf bayi dan menyebabkan perubahan gula darah yang cepat. Ini dapat berkontribusi pada ketidaknyamanan dan kolik.

Cara Mengatasi Kolik yang Dapat Disebabkan oleh Makanan

Jika orang tua mencurigai bahwa makanan dapat menjadi penyebab kolik pada bayi, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan:

a. Pantau Diet Ibu Menyusui

Jika ibu menyusui, penting untuk memantau dietnya. Menjaga catatan tentang makanan yang dikonsumsi dan melihat apakah ada korelasi antara konsumsi makanan tertentu dan episod kolik pada bayi.

b. Pertimbangkan Eliminasi Makanan

Jika ada kecurigaan bahwa makanan tertentu menjadi penyebab kolik, ibu menyusui dapat mencoba menghilangkan makanan tersebut dari dietnya untuk melihat apakah ada perubahan dalam perilaku bayi.

c. Pilih Makanan yang Rendah Gas

Jika bayi cenderung mengalami kolik karena gas, memilih makanan yang rendah gas dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Ini termasuk menghindari sayuran yang dapat menyebabkan gas seperti kubis dan brokoli.

d. Bertahan dengan Konsistensi

Perubahan dalam diet memerlukan waktu untuk memberikan efek, jadi orang tua harus bersabar dan konsisten dalam menjalankan perubahan diet.

Baca Juga: Anak Nangis Berjam-jam Bisa Jadi Gejala Kolik, Ini Penjelasannya

e. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gizi

Jika orang tua memiliki kekhawatiran tentang makanan yang dikonsumsi oleh ibu menyusui atau bayi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi dapat memberikan pandangan dan rekomendasi yang lebih terarah.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan