Ini akan memberikan mereka rasa kepemilikan dan keterlibatan yang positif.
4. Tetapkan Batasan dan Jelaskan Konsekuensinya
Sangat penting untuk menetapkan batasan yang jelas terkait perilaku yang tidak diinginkan dan menjelaskan konsekuensinya kepada balita.
Misalnya, jelaskan bahwa menyakiti adik akan berarti waktu bersama yang lebih terbatas atau tidak diizinkannya bermain dengan mainan favorit.
5. Gunakan Positif Reinforcement
Berikan pujian dan penghargaan saat balita menunjukkan perilaku yang baik terhadap adiknya.
Positif reinforcement dapat membentuk hubungan yang positif antara mereka, dan balita akan belajar bahwa perilaku baik dihargai.
6. Tetapkan Waktu Khusus untuk Balita dan Adik
Membuat waktu khusus untuk interaksi positif antara balita dan adiknya dapat membantu membangun ikatan yang positif di antara mereka.
Jadwalkan sesi bermain bersama atau waktu cerita di mana balita dapat merasakan kehadiran Moms tanpa harus bersaing dengan adik.
7. Aplikasikan Kreativitas dalam Aktivitas Bersama
Buat aktivitas bersama yang menarik bagi kedua anak, seperti menciptakan karya seni bersama atau bermain permainan yang melibatkan keduanya.
Ini tidak hanya akan menghibur mereka, tetapi juga mempromosikan kerja sama dan kebersamaan.
8. Amati Sinyal Stres pada Balita
Jika balita terus-menerus mengganggu adiknya, perhatikan sinyal stres atau kelelahan pada mereka.
Kadang-kadang, perilaku ini dapat muncul karena kelelahan atau ketidaknyamanan yang tidak diungkapkan.
Baca Juga: Masalah Kulit pada Balita, Ketahui Penyebab hingga Cara Mengatasinya