Nakita.id - ASI punya banyak manfaat untuk bayi, baik bagi kesehatannya hingga tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, peran ibu sangat penting dalam keberhasilan 1000 hari pertama kehidupan anak.
Terutama, dalam pemberian nutrisi untuk anak melalui ASI secara eksklusif selama 6 bulan.
Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi bisa membantu terwujudnya keluarga sehat anak berprestasi.
Namun, proses menyusui terkadang tidak selalu berjalan lancar. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ASI tidak keluar sehingga ibu menyusui kesulitan memberikan ASI eksklusif.
Untuk itu, ketahui berbagai penyebab ibu menyusui kesulitan ASI eksklusif, dikutip dari Johns Hopkins Medicine.
Penyebab Ibu Menyusui Kesulitan ASI Eksklusif
Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan terlambatnya ASI masuk, diantaranya:
- Stres yang parah
- Persalinan sesar (bedah)
- Pendarahan setelah lahir
- Kegemukan
Baca Juga: Cara Mencegah Wasting pada Anak Demi Wujudkan Keluarga Sehat Anak Berprestasi
- Infeksi atau penyakit demam
- Diabetes
- Kondisi tiroid
- Istirahat di tempat tidur yang ketat atau berkepanjangan selama kehamilan
Jika Moms mengalami masalah dengan produksi ASI yang tertunda atau berkurangnya jumlahnya, maka perhatikan dulu jumlah dan lamanya Moms menyusui.
Pastikan bayi mampu meletakkan mulutnya di sekitar puting Moms untuk menyusu (latch on) dan dapat mengeluarkan ASI dari payudara.
Bila masih mengalami keterlambatan dalam keluarnya ASI, cobalah melanjutkan dengan memeras ASI.
Selain penyebab di atas, ada pula faktor lainnya yang harus diketahui terkait masalah umum menyusui.
Melansir dari NHS, berikut beberapa diantaranya:
- Puting sakit atau pecah-pecah
- ASI tidak cukup
Baca Juga: Wujudkan Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Kenali Penyakit yang Sering Dialami saat Hamil
- Pembengkakan payudara
- Bayi tidak melakukan pelekatan dengan benar
- Terlalu banyak ASI
- Sariawan
- Saluran susu tersumbat
- Mastitis
- Abses payudara
Itulah berbagai penyebab ibu menyusui kesulitan ASI eksklusif yang harus diketahui.
Jika Moms mengalami kesulitan memberikan ASI eksklusif jangan diabaikan.
Segera hubungi konsultan laktasi atau dokter konselor laktasi untuk mendapatkan penanganan tepat.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Demi Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Menu Makanan Sehat untuk Remaja