Nakita.id - Balita yang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) bisa menjadi perhatian besar bagi para orangtua.
Sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan mereka, masalah ini dapat mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan Si Kecil.
Ketahui penyebab umum, gejala serta tips dan perawatan untuk membantu mengatasi masalah ini.
Penyebab Umum Balita Susah BAB
a. Kurangnya Serat dalam Diet
Balita yang kurang mendapatkan serat dari makanan mereka mungkin mengalami kesulitan dalam proses pencernaan.
Pastikan memberikan makanan yang kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal.
b. Kurangnya Cairan
Dehidrasi dapat menjadi penyebab utama konstipasi pada balita. Pastikan mereka cukup minum air atau cairan lainnya sepanjang hari.
c. Perubahan Pola Makan
Pergantian susu atau transisi ke makanan padat dapat mempengaruhi sistem pencernaan balita, menyebabkan perubahan dalam pola buang air besar.
Gejala Balita Susah BAB
a. Rasa Sakit atau Kesulitan saat Buang Air Besar
Jika balita menunjukkan tanda-tanda kesulitan atau rasa sakit saat BAB, ini mungkin merupakan gejala konstipasi.
b. Perubahan Frekuensi Buang Air Besar
Jika ada perubahan signifikan dalam frekuensi buang air besar balita, baik itu menjadi lebih jarang atau kurang teratur, perlu dicermati.
c. Perubahan Warna atau Konsistensi Feses
Perubahan warna atau konsistensi feses dapat mengindikasikan masalah pencernaan.
Jika feses menjadi keras atau berwarna gelap, ini bisa menjadi tanda konstipasi.
Baca Juga: Balita Terlanjur Menelan Duri Ikan, Berbahayakan? Ini Penjelasannya
Tips Mengatasi Masalah Balita Susah BAB
a. Perbanyak Serat dalam Diet
Sajikan makanan yang tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan sereal untuk membantu melonggarkan feses.
b. Pastikan Asupan Cairan Cukup
Pastikan balita mendapatkan cukup cairan setiap hari, baik dalam bentuk air, jus, atau susu.
c. Aktivitas Fisik
Mendorong balita untuk lebih aktif fisik dapat merangsang peristaltik usus dan membantu melancarkan pencernaan.
d. Jangan Menahan Buang Air Besar
Ajarkan balita untuk tidak menahan keinginan untuk buang air besar. Menahan dapat menyebabkan konstipasi.
Perawatan Tambahan
a. Pemberian Probiotik
Probiotik dapat membantu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan memperbaiki keseimbangan bakteri baik dalam usus.
b. Konsultasi dengan Dokter
Jika masalah berlanjut atau menjadi lebih parah, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan yang sesuai.
Dengan memahami penyebab, gejala, dan tindakan pencegahan, orangtua dapat membantu balita mengatasi masalah susah BAB.
Dengan perawatan yang tepat, Si Kecil dapat kembali merasa nyaman dan sehat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut.
Semoga balita Moms segera pulih dan kembali aktif!
Sebagian isi artikel ini ditulis menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Baca Juga: Anak Balita Terus Berbicara Itu Normal, Asal Moms Perlu Waspada dengan Tanda-tanda Ini