Cara Merawat Luka Sunat Anak Agar Cepat Kering dan Tidak Infeksi

By Diah Puspita Ningrum, Sabtu, 17 Februari 2024 | 15:00 WIB
Cara merawat luka sunat agar cepat kering (Freepik)

Nakita.id - Sunat adalah prosedur bedah umum yang dilakukan pada bayi laki-laki guna menjaga kesehatan reproduksinya.

Setelah prosedur sunat, penting untuk merawat luka dengan baik untuk mencegah infeksi dan memastikan pemulihan yang cepat dan nyaman bagi bayi.

Dalam artikel ini, kami akan membahas beberapa tips penting tentang cara merawat luka sunat anak agar cepat kering dan tidak terinfeksi.

Cara Merawat Luka Sunat

1. Ikuti Instruksi Dokter

Langkah pertama yang paling penting dalam merawat luka sunat adalah mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh dokter atau petugas kesehatan yang melakukan prosedur.

Ini mungkin termasuk cara membersihkan luka, menjaga kebersihan area sekitarnya, dan jenis perawatan yang harus diberikan pada luka.

2. Jaga Kebersihan Tangan

Sebelum menyentuh atau merawat luka sunat anak, pastikan untuk mencuci tangan dengan bersih menggunakan sabun dan air mengalir.

Kebersihan tangan adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.

3. Membersihkan Luka dengan Lembut

Baca Juga: Manfaat Sunat untuk Kesehatan, Bisa Kurangi Risiko Kanker pada Si Kecil

Saat membersihkan luka sunat, gunakan air hangat dan sabun ringan untuk membersihkan dengan lembut area sekitar luka.

Hindari menggunakan produk yang mengandung alkohol atau bahan kimia yang keras, karena dapat menyebabkan iritasi atau membakar kulit yang sensitif.

4. Keringkan dengan Lembut

Setelah membersihkan luka, pastikan untuk mengeringkannya dengan lembut menggunakan kain bersih atau tisu lembut.

Hindari menggosok luka secara kasar, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi atau merusak jaringan yang sedang dalam proses penyembuhan.

5. Gunakan Salep Antibiotik

Dokter mungkin merekomendasikan penggunaan salep antibiotik untuk membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan luka.

Oleskan salep antibiotik sesuai instruksi dokter, biasanya setelah membersihkan luka dan sebelum mengganti perban.

6. Ganti Perban Secara Teratur

Selama masa penyembuhan, luka sunat harus ditutupi dengan perban steril untuk mencegah kontaminasi dan mengurangi gesekan yang dapat menyebabkan iritasi.

Ganti perban secara teratur, setidaknya sekali sehari atau sesuai petunjuk dokter.

Baca Juga: 7 Ciri-ciri Luka Sunat Anak yang Terinfeksi dan Cara Menanganinya

7. Hindari Penggunaan Popok yang Terlalu Ketat

Jika bayi masih menggunakan popok, pastikan untuk memilih popok yang longgar dan bernapas untuk menghindari gesekan yang berlebihan pada luka sunat.

Hindari juga menggunakan popok dengan perekat yang dapat menempel langsung pada luka.

8. Pantau Tanda-tanda Infeksi

Pantau luka sunat anak secara teratur untuk memastikan tidak ada tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, keluar cairan berwarna kuning atau hijau, atau demam.

Jika Anda melihat tanda-tanda infeksi, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

9. Beri Perhatian Ekstra saat Membersihkan Kotoran atau Urine

Kotoran atau urin yang menempel pada luka sunat dapat meningkatkan risiko infeksi.

Pastikan untuk membersihkan dengan lembut area sekitar luka setiap kali mengganti popok atau setelah bayi buang air kecil atau besar.

10. Hindari Pemberian Mandi dengan Air Panas

Saat membersihkan bayi, hindari mandi dengan air panas atau air yang terlalu dingin.

Baca Juga: Biaya Sunat Bayi Perempuan di Bidan, Terbaru 2023

Gunakan air hangat yang nyaman dan hindari menggosok luka sunat secara langsung.

Mandikan bayi dengan lembut menggunakan tangan atau kain lembut, dan hindari penggunaan spons atau sikat mandi yang kasar.

Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan